Sabtu, 20 Agustus 2011

3 Penggal Kepala Pelantun Ayat Suci.

                                      3 Penggal Kepala Pelantun Ayat Suci.                       
Dalam sebuah peperangan, pernah Jendral Sholahuddin mengalami kekalahan.
Sehingga ada 3 pejabat teras yang jadi tawanan. Ketiganya langsung dihadapkan pada sang Raja Kafir untuk dieksekusi Pancung.
Sang Raja memanggil Tawanan Pertama,
kata Si Raja : “Hai tawanan… kamu mau ikut saya, tinggalkan Islam agamamu, menghianati saudara-saudaramu se bangsa, se tanah air dan sekeyakinan, dan kamu kuangkat jadi pejabat tinggi, gaji cukup, rumah cukup, kendaraan banyak “
Apa jawab si tawanan I : “Tidak, sekali-kali tidak. Aku jihad karena Allah, yang kuharap hanya ridlo Allah.”
Si Raja langsung marah dan menyuruh Algojo memenggal kepala tawanan itu.
Kepala tawanan itu jatuh ke tanah, menggelinding dan AJAIB, si kepala itu melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an
“Yaaa Ayyatuhan nafsul muthmainnah……….”
“Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Allah dalam keadaan diridloi… “
Matanya tertutup rapat, bibirnya tersenyum, dia gugur sebagai sahid.
Dia ISTIQOMAH, tidak goyah oleh tawaran jabatan dan kedudukan yang tinggi.

Dipanggillah Tawanan Kedua.
Sang Raja bertanya dengan pertanyaan yang sama.
Namun jawab si tawanan II :”Aku lebih suka duduk disamping Allah dari pada duduk bersamamu dalam kekafiran.”
Mendengar jawaban itu, si Raja langsung marah dan berteriak : Penggal kepalanya !!!
Kepala tawanan II langsung dipenggal.
Kepalanya jatuh dan menggelinding... AJAIB, kepala tanpa badan itu mengaji :
‘Wujuhuyyaumaidzin nadhiroh……..”
“Muka mereka hari itu berseri-seri, kepada ridlo Allah mereka memandang.”
Bibirnya tersenyum, mata terpejam, dia dijemput ajal dengan khusnul khotimah,mendapat sahid
karena teguh punya keyakinan, ISTIQOMAH  dalam perjuangan tidak goyang, tidak mencla- mencle.

Tawanan ke III dipanggil
Hai Tawanan, kemari kamu...!!!
“Kau sdh lihat 2 kawanmu, bagaimana dengan tawaranku, kamu terima  ???”
tawanan III, dg senang hati berkata : “Baik raja…. Aku terima.”.
Raja tersenyum, dan segera memerintahkan mentrinya utuk memberi gelar kehormatan pada tawanan III ini,
Namun dicegah oleh Penasehat Raja...
apa kata penasehat raja.
“Wahai raja, saya meragukan kesetiaan orang ini....
  ia berani menghianati sodara-sodaranya sekeyakinan, se iman, sebangsa se tanah air
  menghianati kawan-kawan yg sjak dari kecil bersamanya,
  demi mengejar jabatan, kedudukan dan harta,
  kalau sudah mau menghianati saudaranya sendiri,
  apa lagi dengan orang lain, bisa-bisa kita ditikam dari belakang...”.
 Raja berpikir sejenak.... "BEnar juga kamu wahai penasehatku"
 "Algojo kemari ..... cepat penggal kepala tawanan ini !!!"
Segera algojo memenggal kepala tawanan III,
kepalanya jatuh menggelinding, Mata nya terbelalak,
lidahnya menjulur keluar...
pejuang yang akhir hayatnya tidak teguh pendirian
dan tidak ISTIQOMAH  dalam iman karena tergoda jabatan, kedudukan dan  harta
mati Suul Khotimah."

ISTIQAMAH  artinya teguh hati, taat asas, atau konsisten.
Meskipun tidak semua orang bisa bersikap istiqamah,
namun memeluk agama, untuk memperoleh hikmahnya secara optimal,
sangat memerlukan sikap itu.
Allah menjanjikan demikian:
"Dan seandainya mereka itu bersikap istiqamah di atas jalan kebenaran,
maka pastilah Kami siramkan kepada mereka air yang melimpah." (QS. Al-Jinn/72:16).
Air adalah lambang kehidupan dan lambang kemakmuran.
Maka Allah menjanjikan mereka yang konsisten mengikuti jalan yang benar
akan mendapatkan hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.

Kamis, 18 Agustus 2011

BENDERA MERAH - PUTIH

                                                     BENDERA MERAH - PUTIH            

                                                            Luthfi Bashori 


Terlepas dari pro kontra pembahasan tentang pandangan hukum Islam terhadap persoalan boleh-tidaknya umat Islam menghormat dengan angkat tangan saat dilaksanaan pengerekan bendera merah putih, yang beberapa waktu belakangan ini sempat mencuat, penulis ingin mengajak warga Indonesia mencermati apa yang saat ini sedang terjadi.

Di kota tempat penulis bermukim, hampir setiap tahun saat menyambut datangnya hari Proklamasi tanggal 17 Agustus, situasi kota menjadi berubah semarak oleh keberadaan penjor-penjor yang dipasang warga, di hampir setiap pojok kota.

Bahkan di kampung setingkat RT pun seperti tak mau kalah ikut berlomba-lomba menyemarakkan datangnya HUT RI itu, dengan pemasangan umbul-umbul atau atribut apa saja yang berkaitan dengan hari kemerdekaan RI seperti yang sekarang ini terjadi.

Hanya saja, penulis sering melontarkan canda dengan beberapa kawan yang sedang bercakap membahas HUT RI atau pembicaraan yang mengarah ke sana:

`Pak, aku sering dibuat bingung akhir-akhir ini, warna bendera Indonesia itu sudah berobah yaa ... ? Kalau setahuku, dulu itu yang dikibarkan adalah bendera merah putih, sekalipun dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda. Tapi rasanya sejak HUT KEEMASAN RI, 50 tahun Indonesia merdeka, tiba-tiba bendera Indonesia menjadi berwarna-warni. Ada yang hijau, ada kuning, ungu, biru, dan sebagainya selain warna merah dan putih, bahkan banyak dipinggir jalan orang jual umbul-umbul berwarna pelangi juga lkut terjual laris manis`.

Melihat fenomena ini, rasanya kelak anak cucu dan cicit kita, bisa-bisa semakin tidak mengenal identitas bendera kebanggaan bangsa Indonesia, karena semakin hari semakin punah di telan kehidupan yang semakin liberal menimpa rakyat Indonesia.

Sayangnya, di tengah kehidupan yang semakin jauh dari nilai-nilai kesakralan sedang melanda masyarakat yang hitrogen ini, justru ada kelompok-kelompok tertentu yang terus berusaha menyeret bangsa Indonesia ke arah kehidupan liberalis dan matrealis, dengan menafikan asli watak bangsa Indonesia yang agamis, bahkan konon nyaris islamis.

Tentunya, keberantakan acuan hidup bangsa Indonesia akhir-akhir ini adalah karena pengaruh pemikiran dan perilaku tokoh-tokoh Sepilis (sekuler, pluralis dan liberalis) yang terus bergentayangan menggerogoti perilaku masyarakat Indonesia. Tidakkah bangsa Indonesia menyadari keadaan ini ?

 DIRGAHAYU HUT RI KE 66, 17 AGUSTUS 2011, MERANGKAP HARI BESAR ISLAM NUZULUL QURAN, 17 RAMADLAN 1432 H. SEMOGA BANGSA INDONESIA SELALU MENDAPAT BERKAH DARI ALLAH SWT.

Rabu, 10 Agustus 2011

Adab terhadap Anak Yatim


Allah subhanahu wata’ala menciptakan alam dengan segenap isinya, kemudian mengaturnya adalah dengan kebijak-sanaan, kemurahan, dan kasih sayang-Nya. Maka kewajiban segenap hamba adalah 
ta’at, bersyukur, bersabar, dan memohon rahmat serta ampunan-Nya
Anak-anak yatim ditaqdirkan oleh Allah subhanahu wata’ala lahir atau tumbuh berkembang tanpa bapak adalah berdasar kebijaksanaan Allah subhanahu wata’ala yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Ketiadaan orang tua bukan berarti kekurangan atau hambatan bagi mereka, akan tetapi terdapat banyak hikmah yang diatur oleh Allah subhanahu wata’ala di antaranya:
1. Sebagai sarana bagi kaum mukminin untuk saling berlomba, tolong-menolong, terutama ber-lomba menolong anak yatim.
2. Sebagai sarana bagi kaum mukminin untuk saling memperhatikan dan peduli terhadap nasib sesama, terutama terhadap anak yatim.
3. Sebagai sarana kaum mukminin untuk menghidupkan sunnah nabi dan menegakkan ajaran Allah subhanahu wata’ala, tentang perhatian terhadap anak yatim.
4. Sebagai sarana kaum mukminin menuntut dirinya memenuhi janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu duduk bersanding dengan beliau bagi siapa yang menjamin anak yatim.
5. Sebagai wahana berkiprah bagi anak yatim itu sendiri di kalangan kaum muslimin yang memperhatikannya, bagai seorang anak kepada bapaknya sendiri.
6. Sebagai bukti bahwa Allah subhanahu wata’ala lah yang Mahakuasa, mengatur, dan yang berhak diibadahi.
7. Sebagai bukti kebenaran iman seorang mukmin dengan memperhatikan anak yatim.
8. Sebagai wahana memperhalus dan memperindah akhlaq kaum mukmin dengan cara bergaul dengan mereka/sebagai benteng kaum mukmin dari api neraka.
ADAB TERHADAB ANAK YATIM
Menunaikan hak-haknya, meliputi:
a. Mencukupi pakaian yang mereka perlukan, memperhatikan pakaian mereka, termasuk biaya loundry serta perbaikan dan waktunya ganti. Juga pakaian untuk bermain, ke sekolah, untuk shalat, untuk berolah raga, pakaian ganti dan pakian apa saja yang mereka perlukan dengan jumlah yang cukup, perawatan, dan kebersihan pakaian mereka.
b. Memberinya tempat tinggal yang melindungi, menaungi dari hujan, terik matahari, maupun binatang-binatang pengganggu. Jadi tempat tinggal yang kita sediakan haruslah kuat, bersih dan sehat, cukup ventilasi, sinar matahari, tidak bocor. Juga wajib menyediakan, merawat dan mengawasi serta meneliti kalau-kalau ada kerusakan dan kekurangan pada bangunan tempat tinggal mereka.
c. Menjamin makanan yang cukup bagi mereka meliputi makan pagi, siang, sore atau malam, yang mencukupi karbohidrat, vitamin, protein dan mineral lainnya. Kita cukupi mereka dengan buah, ikan, susu, madu, sayur dan sebagainya. Secara rutin maupun bergantian.
Alat dan peralatan hidangan makan harus yang bersih dan sehat, jangan dari bahan plastik yang ditengarai mengandung zat yang berbahaya seperti formalin, karatan dan lain-lain. Mencucinya juga harus bersih, jangan sampai menyisakan kotoran maupun obat pencuci yang berbahaya pula. Jauhkan mereka dari makanan kemasan yang mengan-dung bahan berbahaya, seperti zat pewarna, sodium benzoat, alkohol, dan sebagainya sebab dapat berpengaruh sangat buruk pada perkembangan dan kesehatan otak dan tubuh mereka. Seperti permen-permen dan makanan ringan lainnya. Penyajian kepada mereka harus dengan sebaik-baiknya, ikhlas, sabar, lembut penuh perhatian dan kasih sayang.
Menjaga, mengembangkan, dan mengembalikan harta mereka
Setelah ditinggal bapaknya banyak di antara mereka yang memiliki harta warisan. Maka wali penggantinya berkewajiban untuk menjaga dan mengembangkannya agar bertambah dengan cara yang halal dan tidak habis dimakan zakat. Wali harus men-jalankan dengan tekun, teliti, jujur penuh amanah, ikhlas serta mengembalikannya kepada mereka ketika sudah dewasa dan diuji coba mampu untuk mengelola hartanya sendiri, jangan sampai harta itu dikurangi. Seperti dipakai untuk selamatan kematian dan sebagainya karena tidak pernah acara seperti ini diperintahkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maupun dicontohkan oleh para sahabat maupun para imam kaum muslimin, bahkan mereka melarangnya. “Berkumpul di rumah ahli mayit dan membuat makanan setelah penguburan. Kami menganggapnya sebagai niyahah (meratapi).” (HR. Ahmad 2/204, Ibnu Majah 1612)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dan Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mayit itu akan diadzab sebab ratapan keluarga (ahlinya).” (Mutafaqun ‘Alaih)
Itulah generasi awal umat yang paling mulia yang harus kita contoh, jangan sampai kita menyelisihinya, dengan nafsu, adat, pikiran maupun qiyas-qiyas sendiri. Kemudian meneruskan adat orang jahiliyah maupun orang kafir, orang Hindu maupu Budha yang menyelenggarakan pertemuan maupun pesta setelah hari kematian dengan memakan harta anak yatim. Marilah kita sadari, kita bertaubat dari nafsu, pikiran, maupuan adat yang salah, kita kembali kepada petunjuk Allah subhanahu wata’ala, petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam serta petunjuk para sahabat radhiyallahu ‘anhum, Demi keselamatan kita di dunia dan akhirat.
Sekali lagi jangan mengutamakan keselamatan di dunia dengan cara yang batil atau jahil, yaitu mengikuti adat orang kafir, meninggalkan petunjuk para sahabat radhiyallahu ‘anhumgenerasi salaf (pendahulu) yang shalih. Bertaqwalah kita kepada Allah, sungguh harta yang kita pakai berpesta itu lebih berhak dipakai oleh anak yatim dan mengutamakan serta memuliakan mereka itu lebih dicintai Allah subhanahu wata’ala, sehingga menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah yang berdo’a untuk orang tuanya yang telah meninggal. Itu yang jelas bisa bermanfaat bagi orang tua. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
“Jika anak adam mati, maka terputus amalnya kecuali tiga hal; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendo’akannya.” (HR. Imam Muslim)
Jangan diambil sedikit pun harta mereka dengan alasan apa pun. Jangan kita bermaksiat menentang undang-undang syari’at Allah subhanahu wata’ala.
Menjaga kesehatan mereka
Selain memperhatikan menu makanan, pakaian, dan tempat tinggal mereka, kita juga harus memperhatikan dan menjaga kesehatan mereka. Sejak lahir tahnik lah dengan lumatan kurma, minumkan ASI pertama dengan memperhatikan kebersihan tubuh mereka. Air minumnya, rambut dan kukunya, gigi, hidung dan telinganya, serta gigi dan jari jemari juga seluruh tubuhnya kita bersihkan dan jaga kesehatannya. Periksakan kesehatan mereka atau Cek Up, dan selalulah meraba atau mengusap rambut dan kepala mereka dengan kasih sayang sehingga kita selalu mengetahui perubahan kondisi kesehatan mereka. Segera tangani atau bawa ke dokter bila ada keluhan atau gejala sakit.
Latihlah mereka makan minum dengan tangan kanan dan secukupnya, tidur berbaring ke sisi kanan sambil berdo’a. Menepati waktu tidur yaitu tengah hari sebentar, malam hari sesudah Isya’ dan bangun menjelang shalat subuh.
Menjauhkan mereka dari lingkungan yang kotor dan penyakit menular.
Melatih dan membina jasmaninya
Latihlah berolah raga, ajak dan jagalah dalam bermainnya. Ajaklah berjalan-jalan, berlari-larian, berenang, menaiki kendaraan. Perhatikan latihan dan kondisi tubuhnya, juga teman berlatihnya, jangan sampai mendekati tempat, atau teman yang mem-bahayakannya.
Mendidik mereka dengan sebaik-baiknya
  • Penuhi alat dan sarana pendidikan mereka, pilihkan bahan yang bagus seperti kertas, pena, penghapus, dll, dari bahan yang tidak membahayakan kesehatan mereka. Perhatikan selalu kerapian barang-barang mereka, latihlah mereka untuk bisa merawatnya dengan sabar dan tekun.
  • Carikan tempat pendidikan yang menunjang mereka menuju pendidikan islami, yang bertujuan membinanya kepada ketaqwaaan, mencintai Al-Qur’an dengan keteladanan para pembina yang berakhlaqur karimah. Bimbinglah untuk mampu melaksanakan tata tertib lembaga pendidikan (Sekolah-Madrasah-Pondok)nya.
  • Jauhkan mereka dari tempat, teman dan benda-benda yang menyebabkan mereka berakhlaq buruk. Seperti kaset, CD, film, majalah yang tidak mengandung unsur pendidikan, bahkan merusak akhlaq mereka.
  • Berilah mereka rizki yang halal, dijauhkan dari harta riba, haram, maupun syubhat, serta peringatkan mereka dari perbuatan dan ahklaq yang dilarang Agama serta jelaskan keutamaan akhlaq-akhlaq karimah yang harus senantiasa mereka sandang.
  • Memberikan suri teladan yang baik bagi mereka.
Tempat Pendidikan Anak Yatim
Karena demikian mulia kedudukan mereka di kalangan umat Islam, maka syariat menganjurkan agar mereka dididik di tempat yang penuh tanggung jawab, seperti antara lain pada:
1. Rumah tangga keluarganya sendiri, famili terdekat.
2. Rumah tangga keluarganya sendiri, famili jauh.
3. Lembaga pendidikan Muslim yang baik seperti yayasan, panti asuhan Muslim dan sebagainya.
4. Tokoh yang memiliki kemampuan dan amanah.
Bila tidak mampu secara pribadi, anggota masyarakat Muslim bisa berpartisipasi menjadi donatur atau membantu yayasan panti asuhan, atau membantu mereka secara pribadi kepada keluarga anak yatim, atau juga pada sebagian kebutuhan anak yatim dengan cara yang baik. Sesungguhnya niat baik orang beriman yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat balasan dan pertolongan dari Allah subhanahu wata’ala. Insya Allah. (Waznin Mahfudz)

Selasa, 09 Agustus 2011

Andai manusia punya sifat kayak rayap

Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.
Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.
Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.
Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:
  1. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
  2. Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.
Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. “Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?” Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.


yang  kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.
Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin

Senin, 08 Agustus 2011

KH.Kholil Bangkalan : Punya Pasukan Lebah Penggempur Musuh

KH KHOLIL adalah guru utama yang mencetak banyak ulama besar di Jawa Timur. Sampai sekarang, meski sudah meninggal, banyak ulama yang mengaku belajar secara gaib dengan Mbah Kholil. Banyak cara dilakukan untuk belajar kitab secara gaib dari ulama tersohor ini. Salahsatunya dengan berziarah serta bermalam di makam beliau.
Seperti pernah dikisahkan KH Anwar Siradj, pe-ngasuh PP Nurul Dholam Bangil Pasuruan. Saat mempelajari kitab alfiyah, beliau mengalami kesulit-an. Padahal, kitab yang berupa gramatika Bahasa Arab tersebut, merupakan kunci untuk mendalami kitab-kitab lain.
Kiai Anwar sudah mencoba berguru kepada kiai-kiai besar di hampir semua penjuru Jawa Timur. Tapi hasilnya nihil. Suatu ketika, seperti dikisahkan ustadz Muhammad Salim (santri Nurul Dholam), Kiai Anwar dapat petunjuk, agar mempelajari kitab alfiyah di makam Mbah Kholil.
Petunjuk gaib itu pun dilaksanakan. Selama sebulan penuh Kiai Anwar ziarah di makam Mbah Kholil Bangkalan. Di makam itu dia mempelajari kitab alfiyah. ”Akhirnya Kiai Anwar bisa menghafal alfiyah,” jelas Ustadz Salim.
Banyak ulama generasi sekarang yang meski tidak pernah ketemu fisik dan bahkan lahirnya jauh sesudah Mbah Kholil meninggal, mengakui kalau perintis dakwah di Pulau Madura ini adalah guru mereka. Bukan guru secara fisik, melainkan pembimbing secara batin.
***
MBAH Kholil sempat menimba ilmu di Mekah selama belasan tahun. Satu angkatan dengan KH Hasyim Asy’ari. Selevel di bawahnya, ada KH Wahab Chasbullah dan KH Muhammad Dahlan.
Ada tradisi di antara kiai sepuh zaman dulu, meski hanya memberi nasihat satu kalimat, tetap dianggap sebagai guru Demikian juga yang terjadi di antara 4 ulama besar itu. Mereka saling berbagi ilmu pengetahuan, sehingga satu sama lain, saling memanggilnya sebagai tuan guru.
Menurut KH Muhammad Ghozi Wahib, Mbah Kholil paling dituakan dan dikeramatkan di antara para ulama saat itu. Kekeramatan Mbah Kholil, yang sangat terkenal adalah pasukan lebah gaib.
”Dalam situasi kritis, beliau bisa mendatangkan pasukan lebah untuk menyerang musuh. Ini sering beliau perlihatkan semasa perang melawan penjajah. Termasuk saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya,” katanya.
Kiai Ghozi menambahkan, dalam peristiwa 10 November, Mbah Kholil bersama kiai-kiai besar seperti Bisri Syansuri, Hasyim Asy’ari, Wahab Chasbullah dan Mbah Abas Buntet Cirebon, menge-rahkan semua kekuatan gaibnya untuk melawan tentara Sekutu.
Hizib-hizib yang mereka miliki, dikerahkan semua untuk menghadapi lawan yang bersenjatakan lengkap dan modern. Sebutir kerikil atau jagung pun, di tangan kiai-kiai itu bisa difungsikan menjadi bom berdaya ledak besar.
Tak ketinggalan, Mbah Kholil mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib piaraannya. Di saat ribuan ekor lebah menyerang, konsentrasi lawan buyar.
Saat konsentrasi lawan buyar itulah, pejuang kita gantian menghantam lawan. ”Hasilnya terbukti, dengan peralatan sederhana, kita bisa mengusir tentara lawan yang senjatanya super modern. Tapi sayang, peran ulama yang mengerahkan kekuatan gaibnya itu, tak banyak dipublikasikan,” papar Kiai Ghozi, cucu KH Wahab Chasbullah ini.
Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan.
Pernah ada peristiwa aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyub,” cerita Ghozi.
Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri cuek, tak mau menceritakan apa-apa. Langsung ngloyor masuk rumah, ganti baju.
Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan Mbah Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di tengah laut, langsung ditolong Mbah Kholil.
”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” papar Ghozi yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini.

by: thalha mansur

Rabu, 03 Agustus 2011

PETUAH

"Al Qodhi mengatakan: Orang yang berilmu dimisalkan dengan bulan dan ahli ibadah dimisalkan dengan bintang karena kesempurnaan ibadah dan cahayanya tidaklah muncul dari ahli ibadah. Sedangkan cahaya orang yang berilmu berpengaruh pada yang lainnya"
(Tuhfatul Ahwadzi, 7/376) 

"Ibnu Mas-ud berkata: Rasa takut kepada Allah Ta-ala, sudah cukup dikatakan sebagai ilmu. Anggapan bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan seseorang, sudah cukup dikatakan sebagai kebodohan"
(Mushannaf Ibni Abi Syaibah, no. 34532)

"Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata semaunya"
(Muqaddimah Shahih Muslim, 12/1) 

"Cukuplah kematian sebagai peringatan (berharga)."
(Al Fudahil bin Iyadh dalam Az Zuhd-Al Baihaqi)

"Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka."
(Imam Abu Hanifah)

 "Sesungguhnya hati berada di tangan Allah azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya."
(HR. Bukhari, dari Abu Musa)

 "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS. Ali Imron: 8)
"Akhir perkataan Ibrahim ketika dilemparkan dalam kobaran api adalah “hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah sebagai penolong dan sebaik-baik tempat bersandar)"
(HR. Bukhari)
"Tidak ada suatu perkara yang lebih merusak amalan daripada perasaan ujub dan terlalu memandang jasa diri sendiri"
(Ibnul Qayyim, Al-Fawa’id, 1/147
"Umar bin Abdil Aziz mengatakan: Barangsiapa beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada perbaikan yang dilakukan."
(Al Amru bil Maruf, Ibnu Taimiyah, 15)




Selasa, 26 Juli 2011

Aisyah ra

Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira bermain-main dengan teman-temannya. Rambutnya awut awutan dan mukanya kotor karena debu. Tiba-tiba beberapa orang yang sudah agak tua muncul dari sebuah rumah di dekat situ dan datang ke tempat anak-anak tadi bermain-main. Mereka lalu membawa anak gadis itu pulang, memberinya pakaian yang rapi, dan malam itu juga, gadis itu dinikahkan dengan laki-iaki paling agung di antara manusia, Nabi ummat Islam. Suatu penghormatan paling unik yang pernah diterima seorang wanita. Aisyah adalah salah seorang putri tersayang Sayidina Abu Bakar ra, sahabat Nabi yang setia, yang kemudian menggantikan Nabi sebagai Khalifah Islam yang pertama.

Aisyah rha. lahir di Mekkah 614 Masehi, delapan tahun sebelum permulaan zaman Hijrah. Orangtuanya sudah memeluk agama Islam. Sejak mulai kecil anak gadis itu telah dididik sesuai dengan tradisi paling mulia - agama Islam - dan dengan sempurna dipersiapkan dan diberinya hak penuh untuk kemudian menduduki tempat yang mulia. Ia menjadi istri Nabi selama sepuluh tahun. Masih muda sewaktu dinikahkan dengan Nabi, tetapi ia memiliki kemampuan sangat baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tugas barunya. Kehadirannya membuktikan bahwa ia seorang yang cerdas dan setia, dan sebagai istri, sangat mencintai tokoh dermawan paling besar bagi umat manusia.

Di seluruh dunia, ia diakui sebagai pembawa riwayat paling otentik bagi ajaran Islam seperti apa yang telah disunahkan oleh suaminya. Ia di anugerahi ingatan yang sangat tajam, dan mampu mengingat segala pertanyaan yang diajukan para tamu wanita kepada Nabi, serta juga mengingat segenap jawaban yang diberikan oleh Nabi. Diingatnya secara sempurna semua yang disampaikan Nabi kepada para delegasi dan jemaah di masjid. Karena kamar Aisyah itu bersebelahan dengan masjid, dengan cermat dan tekun ia mendengarkan dakwah, ta'lim, dan mudzakarah Nabi dengan para sahabat dan orang-orang lain. Ia mengajukan juga pertanyaan-pertanyaan kepada Nabi tentang soal-soal yang sulit dan rumit sehubungan dengan ajaran agama Islam. Hal-hal inilah yang menyebabkan ia menjadi ilmuwan dan periwayat yang paling besar dan paling otentik bagi sunnah Nabi dan ajaran Islam.

Aisyah tidak ditakdirkan hidup bersama-sama dengan Nabi untuk waktu yang lama. Pernikahannya itu berlangsung hanya sepuluh tahun saja. Tahun 11 Hijrah, 632 Masehi, Nabi wafat dan dimakamkan di kamar yang dihuni Aisyah. Nabi digantikan oleh seorang sahabat yang setia, Abu Bakar ra, sebagai khalifah islam yang pertama. Aisyah terus menduduki urutan pertama, dan setelah Fathima rha. meninggai dunia di tahun 11 Hijrah, Aisyah dianggap sebagai wanita yang paling penting di dunia Islam. Tetapi ayahnya, Abu Bakar, tidak berumur panjang. Ia meninggal dunia dua setengah tahun setelah wafat Nabi. Selama kekuasaan Umar al-Faruq, khalifah yang kedua, Aisyah menduduki posisi sebagai ibu utama di seluruh daerah-daerah Islam yang secara cepat makin meluas. Orang datang untuk meminta nasihat-nasihatnya yang bijaksana tentang segala hal yang pen ting. Umar terbunuh dan kemudian Khalifah Usman. Dua peristiwa kesyahidan tersebut telah mengguncangkan sendi-sendi Islam, dan menjurus kepada perpecahan yang tragis di kalangan umat Islam. Keadaan itu sangat merugikan agama yang sedang menyebar luas dan berkembang dengan cepat, yang pada waktu itu telah menjalar sampai ke batas pegunungan Atlas di sebelah Barat, dan ke puncak-puncak Hindu Kush di sebelah Timur. Aisyah tidak dapat tinggal diam sebagai penonton dalam menghadapi oknum-oknum pemecah-belah itu. Dengan sepenuh hati ia membela mereka yang menuntut balas atas kesyahidan khalifah yang ketiga. Di dalam Perang Unta, suatu pertempuran melawan Ali, khalifah yang keempat, pasukan Aisyah kalah dan ia terus mundur ke Madinah di bawah perlindungan pengawal yang diberikan oleh putra khalifah sendiri. Beberapa orang sejarawan yang menaruh minat terhadap peristiwa itu, baik yang Muslim maupun yang bukan, memberikan kritik kepada Aisyah dalam pertempuran melawan Ali. Tetapi tidak seorang pun yang meragukan kesungguhan hati dan keyakinan Aisyah untuk menuntut balas bagi darah Usman.

Aisyah menyaksikan berbagai perubahan yang dialami oleh Islam selama tiga puluh tahun kekuasaan khalifah yang saleh. Ia meninggal dunia tahun 678 Masehi. Ketika itu kekuasaan berada di tangan Muawiyah. Penguasa ini amat takut kepada Aisyah dengan kritik-kritiknya yang pedas berkenaan dengan negara Islam yang secara politis sedang berubah itu. Ibu Utama agama Islam ini terkenal dengan bermacam ragam sifatnya kesalehannya, umurnya, kebijaksanaannya, kesederhanaannya, kemurahan hatinya, dan kesungguhan hatinya untuk menjaga kemurnian riwayat sunnah Nabi. Kesederhanaan dan kesopanannya segera menjadi obor penyuluh bagi wanita Islam sejak waktu itu juga. Ia menghuni ruangan yang berukuran kurang dari 12 X 12 kaki bersama-sama dengan Nabi. Ruangan itu beratap rendah, terbuat dari batang dan daun kurma, diplester dengan lumpur. Pintunya cuma satu, itu pun tanpa daun pintu, dan hanya ditutup dengan secarik kain yang digantungkan di atasnya.

Selama masa hidup Nabi, jarang Aisyah tidak kekurangan makan. Pada malam hari ketika Nabi mengembuskan napasnya yang tera khir, Aisyah tidak mempunyai minyak Waktu Khalifah Umar berkuasa, istri dan beberapa sahabat Nabi mendapatkan tunjangan yang cukup besar tiap bulannya. Aisyah jarang menahan uang atau pemberian yang diterimanya sampai keesokan harinya, karena semuanya itu segera dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Pada suatu hari di bulan Ramadhan, waktu Abdullah ibn Zubair menyerahkan sekantung uang sejumlah satu lakh dirham, Aisyah membagikan uang itu sebelum waktu berbuka puasa.

Aisyah pada zamannya terkenal sebagai orator. Pengabdiannya kepada basyarakat, dan usahanya untuk mengembangkan pengetahuan orang tentang sunnah dan fiqh, tidak ada tandingannya di dalam catatan sejarah Islam. Jika orang menemukan persoalan mengenai sunnah dan fiqh yang sukar untuk dipecahkan, soal itu akhirnya dibawa kepada Aisyah, dan kata kata Aisyah menjadi keputusan terakhir. Kecuali Ali, Abdullah ibn Abbas dengan Abdullah ibn Umar, Aisyah juga termasuk kelompok intelektual di tahun-tahun pertama Islam.

Ibu Agung Agama Islam ini mengembuskan napas yang terakhir 17 Ramadhan, 58 Hijriah (13 Juli, 678 Masehi). Kematiannya menimbulkan rasa duka terutama di Madinah dan di seluruh dunia Islam. Aisyah rha. bersama Khadijah rha. dan Fathima az-Zahra rha. dianggap sebagai wanita yang paling menonjol di kalangan wanita Islam. Kebanyakan para ulama menempatkan Fathimah rha. di tangga teratas, diikuti oleh Khadijah rha, dengan Aisyah rha sebagai yang terakhir. Tapi ulama ibn Hazim malah menempatkan Aisyah rha. nomor dua sesudah Nabi Muhammad SAW, di atas semua istri, sahabat, dan rekan-rekannya. Menurut Allama ibn Taimiya, Fatima-lah yang berada di tempat teratas, karena ia itu anak tersayang Nabi, Khadijah itu agung karena dialah orang pertama yang memeluk agama Islam. Tetapi, tidak seorang pun yang menandingi Aisyah mengenai peranannya dalam menyebarluaskan ajaran Nabi.

Senin, 25 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan ....

Assalamualaikum
Tak terasa..Insya Alloh dalam hitungan hari umat muslim diseluruh dunia akan menyambut bulan suci ramadhan
Tiba-tiba dalam hati ini muncul bayangan dan kenangan suasana ramadhan yang lalu…..terlebih masa-masa ketika kita masih berumur belasan tahun
Alangkah bahagianya kala itu……
Barangkali akan sangat berbeda apa yang dirasakan masyarakat perkotaan
Duduk bersama satu meja…bersama keluarga tercinta…..adalah barang yang sangat mahal
Namun demikian tidak seperti halnya dengan bulan suci ramadhan
Tak perlu untuk menyewa cafe…atau restoran ternama untuk bisa menyatukan kita dalam satu meja makan bersama dengan keluarga tercinta.
Bersyukur diri ini Insya Alloh masih diberikan kesempatan beribadah puasa dibulan suci ramadhan tahun ini
Memasuki ramadhan bagaikan menyelam dalam samudera luas tak bertepi…….dimana didalamnya berjuntai terumbu karang nan elok bertahta mutiara cinta dan kedamaian.
Memasuki ramadhan bagaikan melangkah menuju oase penyejuk dahaga dan tempat berteduh ditengah hiruk pikuk dan keluh kesah kehidupan yang bernama duniawi.
Marhaban ya Ramadhan
Semoga kami bisa menyiapkan diri dengan sepenuh hati, fikiran dan fisik untuk menerima mahkota keutamaan seribu bulan yang engkau usung dari langit suci.
Ramadhan diambang pintu…
Menyapa dan memeluk kita semua.
Terlalu banyak kesalahan dan kekhilafan yang terlahir dari diri ini
Mohon maaf setulus-tulusnya dan seikhlas-ikhlasnya dari Bapak dan Ibu semua.
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1429H.
Semoga ramadhan tahun ini lebih bermakna lagi dari ramadhan sebelumnya…mungkin saja ini adalah ramadhan yang terakhir buat kita semua..
1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadhan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadhan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadhan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadhan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’:7.
7. Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadhan.
9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
10. Sambutlah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Sya’ban semakin merayap, Ramadhan kian dekat. Selamat bersiap-siap menyambut Ramadhan!!!
“Ya Allah panjangkan umur kami sehingga berjumpa Ramadhan.” Allahumma aamiin.
by : kafilah 007 

Minggu, 24 Juli 2011

RENUNGKANLAH

    • Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakaatu
    A'udzubillahiminasyaitonirrajim Bissmillhirahmanirrahim
Ashadualla ilaa haillallah Wa Ashadua'anna Muhammadarrasulullah
       Tiada sikap yang lebih baik dan mulia, bagi hamba ALLAH SWT Yang bertauhid,
Cepat atau lambat Kita akan bertemu dengan nya (ALLAH SWT)
Kecuali langkah taqwa menyertai kita. DI MNAPUN,KAPANPUN Dan Insya'Allah dalam KONDISI APAPUN.
             Subhanallah wal hamdulilla walaa ilaa haillallahu Allahuakbar
Semoga kita semua di lindungi Di berkahii ALLAH SWT Saudara Sadari se taqwa dan se agama,
Kita tidak hidup lama di Di dunia ini,dan kita akan hidup di Akherat nanti selama lama nya,
Di akherat hidup tidak satu abad, sepulu abad, seribu abad, semiliar abad, bahkan setriliun abad, tapi kita hidup untuk selama lama nya.
                                 Sementara waktu yang di berikan ALLAH SWT sangatlah terlalu  sebentar,
Inillah yang membuat orang mukmin menjadi  CERDAS cerdas nya karna IMAN nya kpada ALLAH SWT  DAN ingin bahagia selamanya di akherat nanti.
Tidak mau terjebak Oleh enak sesa'at lalu menderita berkepanjangan selama lama nya di akherat nanti,
persis seperti ana dan sadari sadari di malang  ini,kita mushafir di dunia ini, ini bukan tempat kita sadara sadari ku kita sudah di ijinkan oleh ALLAH SWT ;
Melewati alam ARWAH, ALAM RAHIM, Sekarang di ALAM DUNIA , Tdak lama lagi Kita akan WAFAT Dan melewati PINTU SAKARATUL MAUT, KEMUDIAN MASUK ALAM KUBUR.
        Dan kita sudah  menyaksikan  sadara sadari kita, sahabat kita dan keluarga keluarga yang kita sayangi  WAFAT,
Yang sekarang ada di ALAM KUBUR,  Dan kemudian AKHERAT di mulai dengan KIAMAT Dan kita sudah menyaksikan KIAMAT KIAMAT KECIL (SUGRO)  Kematian , musibah ,gempa gempa banjir dan tanah longsor itulah kiamat kecil sebelum
KIAMAT BESAR (QUBRO)
               Sadara sadari , Walau cuma sebentar di DUNIA ini tapi menentukan keada'an kita  di AKHERAT nanti, Walau kita sebentar di dunia ini tetapi RESIKO nya kita tanggung di AKHERAT nanti.
                      ALLAHUAKBAR WALILLAH ILHAM
           Dan sesungguh nya Orang yg BERIMAN ingin bahagia sebentar di DUNIA dan BAHAGIA selama lama nya di AKHERAT nanti.
   YAA ALLAH YAA RABBANA SUNGGUH KAMI DALAM GENGGAMAN KEMAHA'AN MU YAA ALLAH
MAKA DARI ITU TEGUHKAN , KUATKAN IMAN DAN TAQWA KAMI YAA ALLAH AGAR KAMI SELALU SENANTIASA  ISTIQOMAH, TAWAKAL KEPADA MU, JAUHKANLAH APAPUN DAN SESIAPAUN YG  AKAN MEMBUAT KAMI MEMJAUH DARI MU YAA ALLAH  TAPI DEKAT KANLAH APAPUN DAN SESIAPAPUN YANG AKAN MEMBAWA KAMI KE JENNAH MU YAA ALLAH,
SUNGGUH KAMI BERLINDUNG KEPADAMU DARI GODA'AN SYEITAN YANG TERKUTUK, BAIK YANG BERUPA GA'IB MAUPUN SYAITON YG BERUPA MANUSIA YA ALLAH.
  SUNGGUH KAMI MOHON AMPUN AKAN N KE DZALIMAN DARI UJUNG RANBUT SAMPAI UJUNG KAKI KAMI YAA ALLAH
HANYA KEPADA MULAH KAMI KEMBALI YAA ALLAH
DAN PABILA PINTU MA'AF  MU SUDAH TERTUTUP KMNA KAMI AKAN BERPALING YAA ALLAH.
   RABBANAA AATINA FIDDUNYA HAASANAH WAFIL AAHIRATI HASANATA WA KINA ADHABANNAR

Selasa, 14 Juni 2011

SEIMBANG ITU LEBIH BAIK

Dikisahkan oleh Ibnu Sa’ad bahwa suatu hari istri Utsman bin Madz’un datang kepada istri Rasulullah dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Istri Rasulullah pun berkata kepadanya, “Kenapa kamu terlihat seperti ini, bukankah tidak ada orang Quraisy yang lebih kaya daripada suamimu?” Istri Utsman bin Madz’un menjawab, “Saat ini keadaan itu sudah tak tersisa lagi! Ketika malam hari dia (Utsman bin Madz’un) menghabiskannya dengan shalat malam, sedangkan siangnya dia selalu berpuasa.”
Tak lama setelah itu, Rasulullah SAW masuk ke rumah. Istri Utsman pun menceritakan keadaan ini kepada beliau. Rasulullah kemudian menemui Utsman bin Madz’un lalu bertanya, “Wahai Ustman bin Madz’un, tidakkah kamu menjadikanku sebagai contoh?”

“Ada apa wahai Rasulullah, sehingga engkau berkata demikian?” ujar Utsman balik bertanya.

“Apakah kamu selalu puasa pada siang hari dan menghabiskan malammu dengan shalat malam?” Rasul kembali bertanya.

“Iya, saya sungguh melakukannya, wahai Rasulullah,” jawab Utsman.

“Jangan kamu lakukan itu,” sabda Nabi kepadanya. “Sesungguhnya matamu memilki hak atasmu, tubuhmu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki hak atasmu. Maka shalatlah dan tidurlah. Dan puasalah lalu berbukalah.” (HR Bukhari).

Riwayat di atas adalah salah satu keistimewaan ajaran Islam yang menganjurkan kepada Kaum Muslim untuk selalu hidup seimbang. Seimbang antara ibadah dan bekerja, seimbang antara ruh dan raga, seimbang antara akal dan hati, dan lain sebagainya. Islam melarang umatnya untuk berlebihan dalam membatasi gerak hidup (tafrith) sehingga mengharamkan kenikmatan-kenikmtan yang Allah halalkan.

Atau sebaliknya, terlalu longgar (ifrath) seakan-akan semua hukum adalah halal, sehingga berlaku sekehendak hatinya dan membolehkan segala cara.
Islam adalah agama fitrah, dan fitrah manusia selalu menginginkan keseimbangan. Dengan keseimbanganlah alam alam raya ini selalu berjalan teratur. “Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?..” (Al-Mulk [67]: 3). Keseimbangan inilah yang menjadi ruh dan inti ajaran Islam.

Dalam Surah Al-Jumuah ayat 9-10 Allah menggambarkan bagaimana seharusnya seorang Muslim menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Orang-orang Mukmin, dalam ayat tersebut, adalah mereka yang ketika telah tiba saatnya untuk beribadah, akan bergegas mengingat Allah dengan meninggalkan jual beli dan segala rutinitas dunia. Namun setelah usai menjalankan ibadah, mereka kembali menyebar ke penjuru bumi untuk mencari karunia dan rizki-Nya dengan tidak lupa untuk selalu berdzikir kepada-Nya. Mereka bersungguh-sungguh mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat, namun tidak pernah melupakan kehidupan dunia yang saat ini mereka jalani. Kepala mereka menengadahkan ke langit, namun kaki mereka tetap berpijak di bumi.

Dengan itulah Allah menjamin keberuntungan bagi mereka. Beruntung dalam hidup di dunia dengan mendapatkan karunia dan limpahan rizki-Nya dan kelak di akhirat mendapatkan ganjaran nikmatnya syurga. Wallau a’la wa a’lam.

Kamis, 09 Juni 2011

Wasiat Rasulullah SAW

Dari Abu Najih ’Irbadh bin Sariyah (rodhiallahu ‘anhu) ia berkata, “Rasulullah SAW pernah menasihati kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan air mata. Kami bertanya, Wahai Rasulullah, sepertinya ini adalah nasihat perpisahan, karena itu berilah kami nasihat. Beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk tetap menjaga ketakwaan kepada Allah ‘aza wa jalla, tunduk taat (kepada pemimpin) meskipun kalian dipimpin oleh seorang budak (Habsyi). Karena orang-orang yang hidup sesudahku akan melihat berbagai perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunah-ku dan sunah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Allah). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Rasulullah SAW telah memprediksi keadaan umat sepeniggal beliau nanti. Akan terjadi perselisihan yang besar pada umat Rasulullah SAW. Karena itu beliau juga berwasiat kepada para sahabatnya sebagai pegangan dikemudian hari. Wasiat ini pun berlaku untuk kita, dan seluruh umat Rasulullah SAW. Ada dua wasiat Rasulullah SAW yang digambarkan oleh sahabat seolah menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.

Pertama, takwa kepada Allah SWT dan tunduk kepada pemimpin. Ketakwaan kepada Allah SWT adalah bekal kunci, bekal utama bagi umat Islam. Barangsiapa yang mengikuti aturan-aturan Allah. Menjauhi larangan-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya. Niscaya ia akan selamat dunia akhirat. Taat kepada pemimpin dapat meminimalisir perpecahan. Jika terjadi pemberontakan kepada pemimpin. Atau mosi tidak percaya kepada pemimpin. Maka pertumpahan darah tidak dapat dielakan. Sejarah telah banyak mencatat hal semacam itu.

Hal ini pun dijamin oleh Allah SWT, firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. ( An Nissa [4] : 59).

Kedua, memegang teguh kuat-kuat kepada sunah Rasulullah SAW dan sunah Khulafaur Rasyidin. Seolah menggitnya dengan gigi graham. Disini betapa Rasulullah SAW sangat mewanti-wanti kita tuk memegang teguh sunah beliau. Jika kita perhatikan ayat-ayat yang mengisyaratkan untuk mentaati Allah SWT selalu berdampingan dengan mentaati rasul-Nya.
Lihat (Ali Imran [2] : 32), (An Nisa [4] : 13, 14, 59, 80), (Al Anfaal [8] : 24, 46), (Al Maidah [5] : 92)

Hal ini menunjukan betapa pentingnya memegang teguh sunah Rasulullah SAW serta menghidupakannnya. Begitu juga dengan sunah Khulafaur Rasyidin. Empat sahabat yang kita kenal sebagai empat khalifah pertama. Yang terkenal dengan kebagusan agamanya dan kecakapan dalam memimpin. Yaitu Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.

Menurut Imam Nawawi bahwa yang dimaksud Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang empat yaitu; Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Imam Ibnu Daqil ‘Ied juga menjelaskan bahwa mereka adalah keempat khalifah tersebut berdasarkan ijma. Ibnu Taimiyah dalam Minhaju As Sunah An Nabawiyah, menjelaskan bahwasanya Rasulullah SAW telah mengabarkan tentang kepemimpinan mereka, “Kekhalifahan sesudahku berlangsung selama tiga puluh tahun. Abu Bakar memegang pemerintahan selama 2 tahun, Umar 10 tahun, Utsman 12 tahun dan Ali 6 tahun”. Wallahu a’lam bish-shawab.

Minggu, 29 Mei 2011

Abah kyai dan Kyai Hamid ( berkat doa beliau )


 ruwiya ‘an Kyai Bashori Alwi Singosari (pengasuh Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ), bahwa suatu saat beliau ingin sekali bertemu dengan Kyai Hamid. Pada waktu itu, seorang Bashori Alwi hanyalah seorang ustadz kecil yang tengah merintis dakwah dan pengajaran ilmu-ilmu al-Qur’an yg didapat dari guru-gurunya. Dengan berbekal perjuangan jihad dan juhudnya tersebut, Kyai Bashori pun akhirnya mampu membeli sepetak tanah seluas kurang lebih 300 m2, di tepi jalan raya Singosari – Malang, dimana beliau menginginkan agar tanah itu bisa dikembangkan untuk pondok pesantren.
Untuk tujuan itulah akhirnya beliau sangat ingin untuk sowan kepada Kyai Hamid. Maka berangkatlah beliau ke ndalem (rumah) Kyai Hamid yang berada di komplek pelataran pondok pesantren Salafiyah Pasuruan.
Seperti diceritakan oleh para santrinya, Kyai Hamid adalah orang yang amat susah ditemui orang umum. Tidak lain demi menghindari ‘syuhroh’ (kemasyhuran) karena sifat tawadllu’ beliau. Seorang tamu pun kadang harus nunggu berjam-jam untuk menemui beliau hingga mendapat panggilan ataupun dipersilahkan masuk oleh Kyai Hamid.
Tapi hal ini tidak berlaku bagi ustadz Bashori Alwi, dimana begitu sampai di pintu gerbang halaman pondok, Kyai Hamid pun langsung menyambutnya dan memanggilnya dari kejauhan. Bahkan Kyai Hamid pun menyambutnya sampai turun ke halaman.
“Syaikh Bashori Alwi.. Syaikh Bashori Alwi.. al-hamdulillah..” ujar Kyai Hamid memanggil beliau.
Mendengan ucapan Kyai Hamid itupun Kyai Bashori yang masih menjadi ustadz itu terperangah dan haru mendengarnya.
“Lawong aku iki isik ustadz cilik-cilikan kok karo Kyai Hamid dipanggil “syekh”..?!” (Saya masih jadi ustadz kecil-kecilan kok dipanggil Syekh oleh Kyai Hamid), kata Kyai Bashori dalam hati.
Akhirnya, tanpa panjang kata Kyai Bashori pun bersalaman dengan Kyai Hamid di depan ndalem beliau (dibawah pohon mangga yang sekarang masih menjadi saksi hidup). Anehnya, belum sempat duduk dan bercerita panjang lebar tentang maksud dan tujuannya, kyai Hamid pun langsung meminta ustadz Bashori untuk mengamini doanya. Tanpa berpikir panjang, beliau pun langsung mengangkat tangan untuk mengamini do’a Kyai Hamid.
Tidak jelas benar apa yang diucapkan Kyai Hamid dalam doa tersebut tapi yang jelas, Kyai Bashori mendengar doa Kyai Hamid itu berbunyi:
“Bil Wus’I, wa an-naf’I, wa al-jamali, wa al-kamal” (semoga mendapatkan keluasan, kemanfaatan, keindahan, dan kesempurnaan)
Atas doa Kyai Hamid itulah, Kyai Bashori benar-benar membuktikan betapa mustajabnya doa seorang waliyullah seperti Kyai Hamid, karena kedekatannya kepada Allah.
“Alhamdulillah, saya dipanggil Syekh oleh Kyai Hamid ternyata adalah doa. Sehingga saya sekarang punya santri banyak berkat doa dari Kyai Hamid” ujar Kyai Bashori.
Kyai Bashori juga membuktikan doa yang diucapkan Kyai Hamid terbukti semua. Dengan menerangkan maksud doa Kyai Hamid tadi, Kyai Bashori pun menuturkan:
“Bil wus’I (semoga diberi kelapangan), ternyata dari dari 300 M2 tanah yang saya miliki sekarang bisa berkembang menjadi berhektar-hektar. Bagaimana tidak, wong sekarang sudah sampai 6 lantai. Kalau dihitung kan banyak luasnya”
“Bi an-naf’I (semoga diberi kemanfaatan), ternyata alhamdulillah, semua ilmu yg saya punya bisa manfaat ke semua santri saya. Bahkan banyak diantara mereka telah menjadi Kyai, ustadz, guru dan tokoh-tokoh masyarakta”.
“Bi al-jamal (semoga mendapat keindahan), ternyata keindahan manusia itu dilihat dari ilmunya. Dan saya benar-benar membuktikannya sekarang dengan bisa mengajar kemana-mana, dan masih dibutuhkan orang-orang untuk mengajar. Termasuk pondok saya juga bisa berdiri megah dan indah di tepi jalan Singosari Malang”
“wa al-kamal (semoga mendapat kesempurnaan), dan semua yang saya rasakan sekarang inilah kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada saya, berkat doa Kyai Hamid” tutur Kyai Bashori menutup cerita.

Rabu, 11 Mei 2011

LARANGAN MENYEMBUNYIKAN ILMU

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turnkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati,” (Al-Baqarah: 159). 
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ditanya tentang sebuah ilmu lalu ia menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada hari kiamat,” (Shahih, HR Abu Dawud [3658], Tirmidzi [2649], Ibnu Majah [261], Ahmad [II/263, 305, 344, 353, 495, 499 dan 508], Ibnu Hibban [95], ath-Thayalisi [2534], Ibnu Abi Syaibah [IX/55], al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah [140] dan al-Hakim [I/101]).
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menyembunyikan ilmu, maka Allah akan mengikat mulutnya dengan tali kekang dari api Neraka pada hari Kiamat,” (Hasan, HR Ibnu Hibban [96], al-Hakim [I/102], al-Khathib al-Baghdadi dalam Taariikh Baghdaad [V/38-39]).
Kandungan Bab:
  1. Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadiir (VI/146), “Hadits ini berisi sangsi hukum atas sebuah dosa, karena sesungguhnya Allah SWT telah mengambil perjanjian dari Ahli Kitab agar mengajarkannya kepada manusia dan jangan menyembunyikannya. Hal itu merupakan anjuran mengajarkan ilmu, sebab menimba ilmu itu tujuannya adalah menyebarkannya dan mengajak manusia kepada kebenaran. Orang yang menyembunyikan ilmu pada hakikatnya telah membatalkan tujuan ini. Ia amat jauh dari sifat orang yang bijaksana dan mutqin (kokoh ilmunya). Oleh karena itu balasannya adalah diikat atau dikekang. Seperti hewan yang dikendalikan dengan tali kekang, dikekang dari apa yang dikehendakinya. Karakter seorang alim adalah mengajak manusia kepada kebenaran dan membimbing mereka kepada jalan yang lurus.”
  2. Imam al-Baghawi menukil perkataan al-Khaththabi dalam Syarhus Sunnah (I/302) sebagai berikut, “Ilmu yang tidak boleh disembunyikan adalah ilmu yang harus diajarkan kepada orang lain dan hukumnya fardhu ‘ain. Misalnya orang kafir yang ingin memeluk Islam lalu berkata, ‘Ajarilah aku apa itu Islam?’ Contoh lain, orang yang baru saja masuk Islam dan belum dapat mengerjakan shalat dengan baik, sementara waktu shalat sudah tiba, lalu ia berkata: ‘Ajarilah aku cara mengerjakan shalat.’ Misal lainnya, orang yang datang meminta fatwa tentang halal atau haram, ia berkata: ‘Berilah aku fatwa, bimbinglah aku.’ Maka dalam perkara-perkara seperti itu janganlah menahan jawaban. Barangsiapa menahan jawaban, maka ia telah berdosa dan berhak mendapat ancaman tersebut. Namun tidak demikian halnya jiak ilmu yang ditanyakan itu adalah ilmu yang tidak wajib dan tidak mesti diketahui oleh orang lain, wallahu a’lam.”
Sumber: Dari Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar’iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah.

Minggu, 08 Mei 2011

Keajaiban Al-Quran Diakui Sains & Fakta Ilmu

MAKLUMAT MENGENAI KEJADIAN MASA DEPAN DI DALAM AL-QURAN

PENGENALAN

Satu lagi aspek keajaiban Al-Qur'an ialah bahawa ianya mendedahkan lebih awal lagi beberapa peristiwa penting yang berlaku di masa hadapan. Ayat 27 surah al-Fath, sebagai contoh menyampaikan khabar gembira bahawa mereka akan menakluk Mekah yang mana ketika itu di bawah penguasaan masyarakat jahiliyyah.
"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada rasulnya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (iaitu) bahawa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, Insya Allah dalam keadaan aman, mencukur rambut dan kepada dan mengguntingnya, sedang kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang hampir (Penaklukan Khaibar). (Surah Al-Fath, 27)

Dalam pertimbangan yang lebih teliti, ayat ini seolah-olah mengumumkan satu lagi kemenangan yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sebenarnya, seperti yang dinyatakan di dalam ayat, orang mukmin akan mula menakluk perkampungan Khaibar, yang mana ketika itu di bawah jajahan Yahudi dan kemudian memasuki Mekah.

Pemberitaan mengenai peristiwa ini yang akan terjadi di masa hadapan hanyalah sebahagian dari kebijaksaan di dalam Al-Qur'an. Dan ini juga adalah bukti bahawa Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, Maha Mengetahui. Kemenangan Byzantin adalah secebis dari khabar berita yang diberikan mengenai masa hadapan, bersama-sama dengan maklumlat lain yang tidak diketahui oleh manusia ketika itu. Hal yang paling menarik mengenai peristiwa sejarah ini, yang akan kita lihat secara terperinci di lembaran berikutnya, iaitu kekalahan kerajaan Rom di kawasan paling rendah di permukaan bumi. Hal ini menarik kerana frasa 'kawasan yang paling rendah' secara khusus di tekan dalam ayat yang berkaitan dengan kemajuan teknologi ketika itu, ianya sangat jelas mustahil untuk membuat pengukuran dan menentukan titik yang paling rendah di muka bumi. Sebenarnya, ini adalah wahyu yang diturunkan kepada umat manusia dari Tuhan yang Maha Mengetahui.

KEMENANGAN BYZANTIN.

Sepotong ayat menarik yang terdapat di dalam Al-Qur'an mengenai masa hadapan dapat dilihat dalam ayat pertama surah Rom, yang merujuk kepada empayar Byzantin, bahagian timur kerajaan Roman yang ada dahulu. Dalam ayat ini, ianya dinyatakan bahawa empayar Byzantin menemui kekalahan yang besar tetapi kemudianya ia mendapat kemenangan.

"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Rom. Di tanah yang paling rendah di permukaan bumi, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam berapa tahun.
Bagi Allah lah urusan sebelum dan sesudah. (Surah Ar-Rum: 1-4.)
Ayat ini diturunkan lebih kurang tahun 620 sebelum masihi, hampir 7 tahun selepas kekalahan teruk kerajaan kristian Byzantin di tangan kerajaan penyembah berhala Persia. Tetapi ia didedahkan di dalam ayat tersebut bahawa kerajaan Byzantin akan mendapat kemenangan kembali dalam masa yang singkat. Sebenarnya, Byzantin telah awal lebih sengsara menanggung kerugian yang besar yang kelihatan seolah-olah amat mustahil baginya, bahkan untuk kekal bertahan, untuk menang kembali. Bukan sahaja Persia, tetapi Avar, Slav, dan Vonhard juga memberikan ancaman yang besar kepada empayar Byzantin. Kerajaan Avar telah pun menjangkau dinding kota Konstantipol. Maharaja Byzantin Heraklius telah memerintahkan supaya meleburkan emas dan perak di gereja-gereja untuk mendapatkan wang bagi menampung perbelanjaan ketenteraan, apabila semua ini masih tidak mencukupi bahkan patung-patung gangsa juga dileburkan untuk tujuan yang sama. Banyak gabenor-gabenor memberontak menentang Heraklius. Dan empayar ketika itu berada dalam kedudukan hampir roboh. Mesopotamia, Alicik, Syria, Palestin, Mesir dan Armenia yang pada asalnya berada di bawah jajahan Byzantin, telah pun diceroboh oleh Persia.

Ringkasnya, semua yang ada ketika itu menjangkakan empayar Byzantin akan musnah. Tetapi pada ketika itu, ayat pertama surah Rum diturunkan memaklumkan kemenangan Byzantin dalam beberapa tahun. Kemenangan ini dilihat amat mustahil sehinggakan kaum Arab jahiliyyah mempersendakan ayat ini, mereka beranggapan bahawa kemenangan yang dinyatakan di dalam Al-Qur'an itu tidak akan menjadi kenyataan.

Lebih kurang 7 tahun selepas ayat pertama surah Rom diwahyukan pada Disember 627 selepas masihi, peperangan sengit di antara Byzantin dan empayar Persia berlaku di Ninaveh, dan kali ini, askar Byzantin tidak disangka-sangka berjaya menewaskan tentera Persia. Beberapa bulan kemudian, kerajaan Persia telah membuat perjanjian degan Byzantin, yang mewajibkan mereka menyerahkan kembali kawasan yang mereka rampas.


Di akhirnya, kemenangan kerajaan Rom yang dinyatakan oleh Maha Suci di dalam Al-Qur'an, menjadi kenyataan

Satu lagi keajaiban yang dinyatakan di dalam ayat ini ialah perkhabaran mengenai fakta dari sudut geografi yang tidak diketahui oleh sesiapa pun ketika itu.

Dalam ayat ke 3 surah Rom, kita dimaklumkan bahwa kerajaan Rom telah ditumpaskan di bahagian paling rendah di permukaan bumi. Frasa 'Adna ard' dalam bahasa arab diertikan sebagai 'kawasan yang berhampiran' dalam kebanyakan penafsiran. Tetapi ini bukanlah pengertian literal dari kenyatan yang asal, tetapi lebih berbentuk pentafsiran secara kiasan (metaforik). Perkataan 'adna' dalam bahasa arab berasal dari perkataan' daniy' yang bermaksud 'rendah' dan 'ard' bermaksud bumi.
Dengan itu kenyataan 'adna al-ard' memberi erti kawasan yang paling rendah di muka bumi.

Apa yang menarik, saat penting peperangan yang terjadi di antara empayar Byzantin dan Persia ketika Byzantin di tewaskan dan kehilangan wilayah Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di muka bumi. Kawasan ini dikenali sebagai Teluk Laut Mati yang terletak di titik persilangan antara tanah Syria, Palestin dan Jordan. Laut mati yang terletak 395 meter di bawah paras laut, sebenarnya adalah kawasan paling rendah di muka bumi.

Ini bermaksud bahawa kerajaan Byzantin telah ditewaskan di kawasan paling rendah di muka bumi seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut.

Seperkara yang penting di sini ialah fakta bahawa altitud Laut Mati hanya dapat diukur dengan teknik pengukuran moden. Sebelum itu, adalah amat mustahil bagi sesiapun untuk mengetahui bahawa ianya adalah kawasan yang paling rendah di muka bumi. Tetapi hal ini telah disebut di dalam Al-Qur'an, oleh yang demikian bukti ini sekaligus membuktikan bahawa Al-Qur'an adalah wahyu dari Maha Suci Tuhan.

FAKTA PENTING DI SEBALIK PERKATAAN HAMAN DI DALAM AL-QUR'AN

Maklumat yang diberikan di dalam Al-Qur'an mengenai tamadun mesir purba mendedahkan banyak fakta-fakta sejarah yang tidak dapat disingkap sehingga akhir-akhir ini. Fakta-fakta ini juga menunjukkan kepada kita bahawa setiap perkataan di dalam Al-Qur'an telah diturunkan oleh Maha Tinggi Bijaksana.
Haman adalah satu watak yang namanya disebut di dalam Al-Qur'an, bersama-sama dengan Firaun. Watak ini dirakamkan di dalam 6 tempat yang berbeza di dalam Al-Qur'an. Sebagai seorang yang paling kanan kepada Firaun.

Apa yang mengejutkan, nama Haman tidak pernah disebutkan di dalam kitab Taurat yang berhubung dengan sejarah kehidupan nabi Musa a.s. Bagaimanapun, nama Haman disebutkan di bahagian terakhir dalam kitab perjanjian lama sebagai pembantu kepada seorang raja Babylon yang menimpakan banyak kezaliman kepada bangsa Israel lebih kurang 1.100 tahun selepas era Nabi Musa.

Segolongan penganut non-muslim, yang mendakwa bahawa nabi Muhammad s.a.w menulis Al-Qur'an dengan menyalin dari kitab Taurat dan Injil, juga menegaskan bahawa sewaktu proses ini Nabi s.a.w memindahkan beberapa subjek berkaitan yang terdapat di dalam kedua-dua kitab ini ke dalam Al-Qur'an secara tidak tepat.

Kemustahilan dakwaan-dakwaan ini akhirnya terdedah hanya setelah alpabet hiroglifik bangsa mesir berjaya ditafsirkan kita-kira 200 tahun lalu, dan nama Haman ditemui di dalam tulisan-tulisan purba.

Misteri hiroglifik mesir purba akhirnya berjaya diselesaikan pada tahun 1799 dengan penemuan sebuah batu bersurat yang dinamakan 'Rosetta Stone' .

KEWUJUDAN ALAM SEMESTA


Asal usul alam semesta diterangkan dalam Al-Qur'an dalam ayat berikut;
“Dia adalah maha Pencipta langit dan bumi”.( Surat al-An'aam:101.)

Maklumat yang dinyatakan dalam Al-Qur'an ini adalah satu fakta yang sangat tepat dan selari dengan penemuan sains kontemporari. Kesimpulan yang dicapai dalam bidang astrofizik hari ini ialah bahawa alam semesta, bersama-sama dengan dimensi benda dan masa, telah terhasil melalui satu letupan yang besar yang terjadi ketika masa-sifar. Fenomena ini yang dikenali sebagai Big Bang membuktikan bahawa alam semesta telah diciptakan dari ketiadaan sebagai satu produk, dari satu letupan titik tunggal. Golongan saintifik moden percaya bahawa Big Bang adalah satu-satunya penerangan paling rasional dan fakta yang dapat dibuktikan mengenai permulaan dan asal kewujudan alam semesta.

Sebelum fenomena Big Bang terjadi, tidak terdapat sebarang benda yang wujud. Dalam keadaan tanpa sebarang kewujudan kebendaan, tenaga atau masa, dan yang mana hanya dapat diterangkan secara metafizik, semuanya ini sebenarnya telah diciptakan. Fakta ini, yang baru diketahui melalui kajian dalam bidang fizik moden, telah dinyatakan dalam Al-Qur'an 1400 tahun lalu.

PENGEMBANGAN ALAM SEMESTA

Dalam Al-Qur'an yang diwahyukan 1400 tahun lalu, ketika pengetahuan tentang astronomi masih sedikit, fakta mengenai pengembangan alam semesta telah diterangkan seperti berikut;

Dan langit itu Kami bina dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Surah az-Dzariyat;47)

Edwin Hubble

Perkataan 'langit' yang dinyatakan dalam ayat di atas digunakan dalam banyak tempat dalam Al-Qur'an yang bermaksud ruang angkasa dan cakerawala.
Di sini sekali lagi, perkataan ini digunakan untuk maksud ini. Dalam perkataan lain, Al-Qur'an mendedahkan hakikat mengenai proses pengembangan alam semesta. Dan ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan oleh dunia sains hari ini.

Sehingga penghujung abad ke 20, pandangan yang paling masyhur dalam dunia sains ialah bahawa 'alam semesta mempunyai sifat konstan (statik) dan telah wujud tanpa keterbatasan masa'. Kajian, pemerhatian dan pengiraan yang dijalankan melalui seluruh insfranstruktur teknologi moden, sebenarnya telah menunjukkan bahawa alam semesta telah wujud dalam masa yang terbatas dan berkembang secara konstan.

Pada permulaan abad ke 20, seorang ahli fizik Russia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgium George Le'maitre telah membuat pengiraan secara teori bahawa alam semesta adalah dalam keadaan pergerakan yang berterusan dan ia sebenarnya berkembang.

Fakta ini juga telah dibuktikan melalui data dari pemerhatian yang dijalankan pada tahun 1929. Edwin Hubble seorang ahli astronomi Amerika yang membuat pemerhatian di langit dengan menggunakan teleskop, mengisytiharkan bahawa bintang-bintang dan galaksi-galaksi bergerak menjauhi antara satu sama lain secara berterusan. Sebuah alam semesta di mana semua benda di dalamnya secara konstan bergerak menjauhi sesama mereka, jelas menggambarkan pengembangan alam semesta itu. Pemerhatian yang dijalankan dalam tahun berikutnya mengesahkan bahawa alam semesta adalah berkembang secara berterusan. Fakta ini telah di jelaskan dalam Al-Qur'an ketika mana hal ini masih belum lagi pernah diketahui oleh manusia. Ini adalah kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, maha Pencipta dan Pemerintah bagi seluruh alam semesta.

PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI

Sepotong ayat mengenai penciptaan langit dinyatakan sebagai berikut.ayat.
"dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahawasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (satu unit penciptaan), kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakan mereka tiada juga beriman?". (Surah Al-Anbia: 30)

Kalimah 'ratq' diertikan sebagai dijahit yang bermaksud 'dikumpul bersama, dicampur' dalam kamus bahasa arab. Ianya digunakan untuk merujuk dua intipati yang berbeza yang membina suatu yang menyeluruh. Frasa 'Kami membuka jahitan; adalah perkataan fataq dalam bahasa arab dan menggambarkan bahawa sesuatu yang diwujudkan dengan membelah bahagian atau memusnahkan struktur ratq. Biji benih yang tumbuh bertunas dari tanah adalah satu contoh frasa ini.

Sekarang mari kita perhatikan sejenak ayat ini sekali lagi dengan menyimpan pemahaman ini di dalam minda.
Di dalam ayat tersebut, langit dan bumi pada status pertamanya adalah berbentuk ratq. Kedua-duanya di pisahkan (fataqa) dengan kemunculan satu dari yang satu lagi. Apa yang menarik, apabila kita mengingati saat pertama fenomena Big Bang kita melihat bahawa satu titik tunggal mengandungi semua material alam semesta.

Dalam perkataan lain, setiap benda termasuk langit dan bumi yang masih belum diciptakan lagi, juga termasuk di dalam titik tunggal ini dalam keadaan ratq. Titik ini kemudiannya meletup dalam satu letupan yang besar, menyebabkan materialnya menjadi fataq dan proses ini membentuk keseluruhan struktur alam semesta. Apabila kita membandingkan pernyataan di dalam ayat Al-Qur'an di atas dengan penemuan saintifik, kita mendapati bahawa kedua-duanya berada dalam keserasian yang sempurna di antara satu sama lain. Apa yang cukup menarik perhatian ialah penemuan ini tidak diketahui sehingga abad ke 20.

ORBIT DI DALAM AL-QURAN

Ketika menerangkan mengenai bulan dan matahari dalam Al-Qur'an, ianya ditekankan bersama bahawa setiap satunya mempunyai laluan orbit tertentu;

“Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan bulan, setiap mereka berenang di falak (tempat peredarannya).” (Surah al-Anbiya; 33)

Dalam ayat lain dinyatakan juga bahawa matahari sebenarnya bukan objek yang statik tetapi juga mempunyai orbitnya tertentu;

“Dan matahari beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang maha Perkasa dan maha Mengetahui. “ (Surah Yaasin;38)

Fakta yang dikemukakan dalam Al-Qur'an ini telah ditemui melalui pemerhatian astronomi hari ini. Berdasarkan kepada kiraan pakar-pakar astronomi, matahari bergerak dalam kelajuan yang besar selaju 720, 000 km sejam mengarah ke bintang Vega dalam satu orbit tertentu dalam sistem Solar Apex. Ini bererti matahari bergerak sejauh 17,280,000 km sejam secara anggaran. Bersama-sama dengan matahari, dan semua planet dan satelit yang berada dalam lingkungan sistem graviti matahari (sistem solar) juga turut bergerak pada jarak yang sama. Sebagai tambahan, semua bintang dalam alam semesta adalah berada dalam satu persamaan pergerakan yang telah ditentukan.

Lanjutan hal ini, iaitu alam semesta dipenuhi dengan lintasan dan orbit telah dimaktubkan di dalam Al-Qur'an;

“Demi langit yang mempunyai jalan-jalan” (Surah az-Dzariyat;7)

Terdapat lebih kurang 200 bilion galaksi dalam alam semesta, yang mengandungi hampir 200 billion bintang setiap satu.
Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet-planet dan kebanyakan dari planet ini mempunyai satelit. Semua objek-objek langit ini bergerak menepati orbit-orbit yang telah dicongak. Untuk berapa juta tahun, semuanya 'berenang' melintasi orbit masing-masing dalam keseimbangan dan susunan yang sempurna bersama-sama dengan yang lain.

Selanjutnya, bilangan komet yang banyak juga bergerak bersama dalam orbit-orbit yang telah ditentukan untuk mereka.

Orbit-orbit dalam alam semesta bukan sahaja dimiliki oleh jasad-jasad langit ini, tetapi juga dimiliki oleh galaksi-galaksi yang bergerak pada kelajuan yang besar dalam orbit-orbit yang telah ditetapkan. Sewaktu dalam pergerakan, tidak ada satupun objek langit ini yang memotong orbit atau bertembung dengan objek lain.

Suatu yang pasti, ketika Al-Qur'an di turunkan manusia tidak mempunyai sebarang teleskop seperti hari ini atau teknologi pemerhatian yang maju untuk memerhati jutaan kilometer ruang angkasa, dan juga tanpa pengetahuan fizik atau astronomi yang moden. Dengan hal ini, ianya suatu yang mustahil ketika itu untuk menentukan secara saintifik bahawa ruang langit 'dipenuhi dengan lintasan dan orbit' seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an. Bagaimanapun, hal ini secara jelas diterangkan kepada manusia dalam Al-Qur'an yang diwahyukan ketika itu -kerana Al-Qur'an sebenarnya adalah kalam Tuhan.

BENTUK SFERA BUMI

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran.
Dia membungkuskan malam atas siang dan membungkuskan siang atas malam... (Surah Az-Zumar:5)

Dalam Al-Qur'an, perkataan yang digunakan untuk menerangkan alam semesta adalah sangat penting. Kalimah arab yang diertikan sebagai 'membalut' dalam ayat di atas adalah 'takwir', dan dalam bahasa inggeris, ia bermakud 'menjadikan sesuatu membalut sesuatu yang lain, dililit sebagai satu pakaian yang terhampar. Sebagai contoh, dalam kamus arab perkataan ini digunakan untuk perbuatan membalut sesuatu mengelilingi suatu yang lain seperti mana orang yang memakai serban.

Maklumat yang diertikan di dalam ayat mengenai siang dan malam yang membalut antara satu sama lain menyatakan maklumat yang tepat mengenai bentuk dunia. Fenomena ini hanya akan menjadi benar sekiranya bumi adalah berbentuk bulat. Ini bererti bahawa di dalam Al-Qur'an, yang diturunkan di abad ke 7, bentuk sfera bumi telah di disebutkan secara kiasan di dalamnya.

Ianya harus diingat, bagaimanapun, bahawa pemahaman mengenai astronomi ketika itu melihat dunia secara berbeza. Ketika itu difikirkan bahawa bumi berbentuk dataran rata dan semua pengiraan saintifk dan penjelasan berdasarkan kepada kepercayaan ini. Ayat Al-Qur'an bagaimanapun telah memuatkan maklumat yang baru diketahui beberapa abad sebelum ini, oleh kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, perkataan yang paling tepat digunakan di dalamnya ketika menerangkan mengenai alam smesta.

LANGIT SEBAGAI BUMBUNG PROTEKTIF.

Dalam Al-Qur'an, Tuhan menarik perhatian kita kepada ciri-ciri yang sangat mengagumkan di atas langit;

“ Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap terpelihara sedang mereka berpaling dari segala tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Surah al-Anbiya; 32)

Sifat istimewa langit ini telah dibuktikan melalui kajian saintifik yang dijalankan pada abad ke 20 ini.

Ruang atmosefera yang mengelilingi bumi sebenarnya menjalankan fungsi yang sangat penting untuk mengekalkan kehidupan untuk wujud. Ketika memusnahkan meteor-meteor besar dan kecil ketika mendekati bumi, ia menghalangnya dari jatuh ke dalam bumi dan dari membahayakan makhluk hidupan.

Sebagai tambahan, atmosfera menapis sinaran yang datang dari luar angkasa yang sangat membahayakan kepada hidupan. Apa yang menariknya, atmosfera menelap sinaran yang berguna dan berfaedah- cahaya nampak, tak nampak dan gelombang radio - untuk menembusinya. Semua jenis radiasi ini adalah sangat penting kepada kehidupan. Cahaya nampak, yang sebahagiannya dibenarkan menembusi dalam atmosfera adalah sangat diperlukan untuk menjalankan proses fotosintesis dalam tumbuhan yang membantu mengekalkan makhluk hidupan. Kebanyakan sinaran ultra violet dengan keamatan tinggi yang dipancarkan oleh matahari di telap keluar oleh lapisan ozon dalam atmosfera dan hanya membataskan -dan yang paling penting- bahagian kecil dalam spektrom ultra violet untuk mencecah permukaan bumi.

Fungsi protefktif atmosfera tidak berakhir di sini. Atmosfera juga melindungi bumi dari kesan pembekuan dari luar angkasa, dengan suhu lebih kurang -270 darjah centigrade.

Sebenarnya atmosfera tidak bersendirian dalam menjalankan fungsi perlindungan kepada bumi. Sebagai tambahan kepada atmosfera, Jalur Allan Velt, lapisan yang dihasilkan oleh medan magnet bumi, juga berfungsi sebagai perlindungan menentang radiasi yang merbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi merbahaya ini, yang secara berterusan dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain berpotensi membawa maut kepada makhluk hidupan. Sekiranya Jalur Van Allan tidak wujud, letupan besar-besaran oleh tenaga yang dipanggil nyalaan solar (solar flares) yang kerap terjadi di matahari akan menghancurkan semua kehidupan dalam dunia.
Dr Hugh Ross menyatakan hal ini mengenai kepentingan jalur Van Allen kepada kehidupan;

Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan paling tinggi berbanding sebarang planet dalam sistem solar kita.
Teras besar nikal-besi ini bertanggungjawab untuk medan magnet gergasi kita. Medan magnet ini menghasilkan perisai radiasi Van Allen yang melindungi bumi dari pengeboman radiasi. Sekiranya perisai ini tidak wujud, kehidupan tidak mungkin berada di bumi. Satu-satunya planet berbatu yang mempunyai medan magnet ialah Utarid- tetapi kekuatan medannya 100 kali lebih kecil berbanding medan magnet bumi, bahkan Zuhrah, saudara planet kita, tidak mempunyai sebarang medan magnet. Perisai radiasi Van Allen adalah satu rekaan yang unik kepada bumi.

Tenaga yang dipancarkan dari salah satu pembakaran yang dikesan baru-baru ini telah dikira dan dipastikan adalah bersamaan dengan 100 juta kali ganda bom atom yang digugurkan di Hiroshima!!. 58 jam selepas letupan ini, jarum kompas magnetik diperhatikan menunjukkan pergerakan yang luar biasa dan 250 kilometer di atas atmosfera bumi, suhu jatuh mendadak kepada 2500 darjah selsius.
Ringkasnya, sebuah sistem yang sempurna sedang bekerja di luar permukaan bumi.

Ia mengelilingi dunia kita dan melindunginya dari ancaman luar. Saintis hanya menyedari hal ini beberapa tahun lalu. Tetapi Tuhan telah menerangkan kepada kita dalam Al-Qur'an mengenai atmosfera bumi yang berfungsi sebagai perisai pelindung 14 abad lalu.

PENGITARAN DI ATAS LANGIT.

Ayat ke 11 dalam surah at-Tariq, merujuk kepada fungsi 'pembalikan' langit;
“Demi langit yang mempunyai (sistem) pengitaran”.( Surat at-Tariq;11)

Perkataan yang ditafsirkan sebagai 'kitaran' dalam penerjemahan Al-Qur'an juga bermaksud 'menghantar balik' atau 'pengembalian'.

Seperti yang diketahui, atmosfera yang mengelilingi bumi mengandungi beberapa lapisan. Setiap lapisan memberikan tujuan penting bagi faedah kehidupan. Kajian telah menunjukkan bahawa semua lapisan ini menjalankan fungsi pemantulan material atau sinaran yang bergerak ke arahnya keluar semula ke luar angkasa atau turun kembali ke bumi. Sekarang kita akan meneliiti beberapa contoh fungsi 'pengitaran' yang dimainkan oleh lapisan-lapisan yang mengelilingi ruang langit bumi.

Troposfera, setinggi 13 hingga 15 kilometer di atas permukaan bumi membantu mengkondensasikan wap air yang naik ke udara dari permukaan bumi sebagai titisan hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, memancarkan semula sinaran merbahaya dan cahaya ultra violet yang datang dari luar angkasa kembali ke luar.

Lapisan ionosfera memancarkan liputan gelombang radio dari bumi kembali ke bahagian lain dalam bumi, sama seperti komunikasi satelit pasif, yang menyebabkan komunikasi tanpa wayar, radio dan siaran liputan televisyen dapat dilakukan untuk jarak yang lebih jauh.

Lapisan magnetosfera pula berfungsi mengembalikan zarah radioaktif merbahaya yang dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain kembali semula ke angkasa lepas sebelum sampai ke bumi.

Fakta mengenai sifat-sifat lapisan-lapisan atmosfera, yang baru diketahui baru-baru ini telah diumumkan berabad lamanya dalam Al-Qur'an, sekali lagi menunjukan bahawa Al-Qur'an sebenarnya adalah kata-kata Maha Suci Allah.

LAPISAN ATMOSFERA

Satu kenyataan telah disebut di dalam Al-Qur'an bahawa alam semesta ini mempunyai 7 lapisan;

“Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak terhadap langit, lalu di jadikanNya 7 lapisan langit. Dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu.” (Surah al-Baqarah; 29)

“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. “ (Surah Fusilat; 12)

Perkatan 'langit-langit', yang mana banyak di sebut di dalam ayat Al-Qur'an merujuk kepada langit di atas bumi dan merangkumi juga seluruh alam semesta. Makna perkataan tersebut bermaksud langit di bumi ataupun atmosfera yang terdiri daripada 7 lapisan.

Kajian kontemporari mendapati bahawa atmosfera dunia terdiri daripada pelbagai lapisan yang saling tindih menindih di antara satu sama lain, tambahan lagi lapisan ini telah digambarkan di dalam Al-Qur'an secara tepat.

Berdasarkan kajian saintifik yang telah dijalankan, subjek ini digambarkan seperti berikut;

Para saintis telah menemui bahawa atmosfera terdiri daripada beberapa lapisan, lapisan tersebut berbeza dari sudut fizikal berdasarkan tekanan atmosefera dan kandungan gas. Lapisan atmosefera yang paling hampir kepada permukaan bumi di panggil troposfera, yang mengandungi lebih kurang 90% jumlah jisim atmosfera, manakala lapisan di atas troposfera dipanggil stratosfera, kemudian diikuti dengan ozonosfera di mana penyerapan sinaran ultra ungu berlaku, kemudian diikuti dengan mesosfera, dan termosfera yang terdiri dari sebahagian gas ionyang dipanggil ionosfera.
Bahagian yang paling luar dipanggil eksosfera yang merentang sejauh 480 km sejauh 960 km.

Jika kita perhatikan bilangan lapisan yang tersebut, kita akan mendapati atmosfera sebenarnya mempunyai 7 lapisan persis seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Keajaiban yang penting sekali yang disebut dalam ayat ini 'Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya' di dalam surah Fusilat ayat ke 12. Di dalam perkataan lain, Tuhan telah menyatakan bahawa Dia telah menetapkan setiap tingkat langit itu dengan tugas dan fungsi tertentu.
Kebenaran ini telah dilihat di bahagian pertama tadi, setiap lapisan mempunyai peranan penting untuk kebaikan hidupan semua manusia dan hidupan di muka bumi ini. Setiap lapisan mempunyai fungsi yang khusus, bermula dari fungsi pembentukan hujan sehingga kepada perlindungan daripada ancaman radiasi berbahaya, dan dari memancarkan gelombang radio sehingga menghalang ancaman meteor yang memusnahkan.

Salah satu dari pelbagai fungsi ini, sebagai contoh, telah dinyatakan dalam sebuah sumber saintifik sebagai berikut;

Atmosfera bumi mempunyai 7 lapisan.
Lapisan yang paling rendah dipanggil troposfera. Hujan, salji dan angin hanya terjadi di troposfera.

Ini adalah satu penemuan fenomena yang menakjubkan, yang tidak dapat diperolehi tanpa kemajuan teknologi abad ke 20 sebagaimana yang telah nyata disebut dalam Al-Qur'an 1400 tahun dahulu.

KEBATILAN TEORI DARWIN

Halangan Pertama Yang Gagal diAtasi: Asal Usul Kehidupan

Teori evolusi ini mendakwa bahawa semua spesis hidupan wujud dari satu sel tunggal, yang timbul dalam zaman dunia primitif lebih kurang 3.8 ribu juta tahun dahulu. Bagaimana satu sel tunggal membentuk jutaan spesis hidupan yang kompleks, dan sekiranya benar seperti dakwaan mereka bahawa proses evolusi berlaku sedemikian, kenapa kesannya dari rekod-rekod fosil tidak ditemui, merupakan persoalan yang belum dapat dijawab.
Bagaimanapun, pertama dan yang paling penting, kita mesti berhenti pada titik pertama dakwaan teori evolusi ini. Bagaimana dakwaan "sel tunggal" ini wujud?.

Ketika teori evolusi ini menafikan penciptaan dan tidak menerima sebarang campurtangan kuasa luar biasa, ia mempertahankan bahawa 'sel pertama' terhasil secara kebetulan di dalam lingkungan hukum alam, tanpa sebarang rekaan, perancangan atau peraturan. Berdasarkan kepada teori ini, materi non-hidupan pasti menghasilkan satu sel hidup sebagai hasil kebetulan. Ini, akan tetapi, adalah sebuah dakwaan yang tidak konsisten dengan hukum-hukum biologi yang sangat mantap dan kukuh.

'Kehidupan Lahir Dari Kehidupan'.

Darwin tidak menyebut mengenai asal usul hidupan di dalam bukunya. Disebabkan pemahaman saintifik yang masih primitif di zamannya, dia menganggap benda hidupan hanya mempunyai struktur yang ringkas. Menurut teori yang dikenali sebagai 'generasi spontan' yang dipercayai sejak Zaman Pertengahan, ianya dipercayai bahwa zarah-zarah non-hidupan akan berpadu bersama-sama dengan nasib dan membentuk suatu makhluk hidupan. Pada masa itu, masyarakat umum mempercayai bahawa serangga terbentuk dari sisa makanan dan tikus terbentuk daripada gandum.

Eksperimen yang 'menarik' dilakukan untuk membuktikannya. Sedikit gandum di tebarkan ke atas timbunan kain buruk yang kotor, dan ianya difikirkan bahawa setelah menanti seketika, tikus akan menjelma daripada kombinasi itu.Daging yang menjadi ulat adalah bukti bahawa hidupan menjelma daripada unsur-unsur bukan hidup. Sebaliknya, setelah difahami kemudian bahawa ulat-ulat itu sebenarnya tidak wujud dengan sendiri dari permukaan daging, tetapi timbul dari larva, lebih kecil dari apa yang boleh dilihat oleh mata, yang dibawa oleh lalat dan ditinggalkan di situ.

Ketika Darwin menulis bukunya ‘The Origin of Species’, kepercayaan bahawa bakteria boleh wujud dari benda non-organik (bersifat hidupan) mendapat penerimaan luas dalam dunia sains.

Padahal, lima tahun setelah penerbitan buku Darwin, ahli biologi Perancis terkenal Louis Pasteur, secara terperinci memusnahkan kepercayaan ini yang merupakan asas evolusi.

Sebagai hasil dari kajian yang panjang dan pemerhatiannya, Pasteur sampai kepada keputusan dalam pernyataannya 'dakwaan bahawa benda yang mati boleh melahirkan kehidupan telah dikubur dalam sejarah demi kebaikan'.

Orang yang mempertahankan teori evolusi ini, menolak penemuan Pasteur ini untuk masa yang panjang. Kini, sains yang berkembang maju dan telah menunjukkan bahawa struktur yang rumit dalam sel hidupan, kesalahan dakwaan bahawa hidupan wujud dengan sendiri menjadi lebih jelas.

Usaha Tidak konklusif Abad ke 20.

Di abad ke 20 ini, evolusionis yang pertama meneruskan subjek asal usul hidupan ini ialah ahli biologi Russia Alexander Oparin. Dalam banyak tesisnya yang dibentangkan dalam tahun 1930 an, dia cuba untuk menerangkan bahawa sel hidupan telah wujud melalui kebetulan. Tetapi usaha ini berakhir dengan kegagalan, dan Oparin membuat sendiri pengakuannya 'malangnya, asal usul sel ini akan kekal menjadi persoalan yang mana sebenarnya ia adalah titik yang paling gelap dalam keseluruhan teori evolusi'.

Para evolusionis yang mengikuti jalan yang sama dengan Oparin cuba untuk melakukan eksperimen untuk menyelesaikan masalah asal usul hidupan ini. Eksperimen yang paling terkenal ialah yang dilakukan pada tahun 1953 oleh seorang ahli kimia Amerika yang terkenal, Stanley Miller. Miller menyatukan beberapa gas, yang didakwanya sebagai atmosfera bumi primitif dalam kondisi eksperimen, menambahkan tenaga kepada campuran ini, dan mensintesiskan beberapa molekul organik (asid amino) yang digunakan dalam penghasilan protein.

Pembatalan kepada eksperimen itu, yang mana dalam tahun itu dianggap sebagai langkah penting di atas nama evolusi, dan atmosfera yang digunakan dalam eksperimen itu ialah perbezaan yang besar berbanding dengan dunia sebenar, ditimbulkan beberapa tahun berikutnya.

Selepas berdiam diri seketika, Miller akhirnya sendiri mengakui bahawa atmosfera yang digunakan adalah tidak realistik.

Semua usaha-usaha proses evolusi sepanjang abad ke 20 ini untuk menerangkan masalah asal usul hidupan berakhir dengan kegagalan. Seorang ahli geokimia, Jeffrey Bada dari institut Scribb di Sandiego mengakui kebenaran ini dalam artikel yang diterbitkan pada tahun 1998 dalam majalah Earth golongan evolusionis;

Hari ini sempena abad yang akan kita tinggalkan, kita masih menghadapi masalah yang rumit yang masih belum selesai yang kita miliki apabila memasuki abad ke 21; iaitu bagaimana asal usul kehidupan dimulakan di bumi?.
Struktur Kompleks Hidupan.

Sebab asas teori evolusi ini menjadi kesukaran yang besar berhubung dengan asal usul hidupan ialah satu fakta bahawa hidupan yang dianggap sebagai struktrur yang ringkas, sebenarnya mempunyai struktur kompleks yang sukar untuk dibayangkan. Sel hidupan ini jauh lebih kompleks dari semua keluaran teknologi yang pernah dihasilkan oleh manusia. Tahap kerumitan ini, sehinggakan makmal yang paling canggih di dunia pun tidak mampu menghasilkan zarah-zarah bukan hidupan yang berpadu dan menghasilkan sel hidupan.

Keadaan yang diperlukan untuk kewujudan sel ini adalah lebih jauh dari apa yang boleh diterangkan melalui kebetulan. Kebarangkalian protein yang merupakan blok binaan bagi sel untuk disintesiskan secara kebetulan ialah 1 peluang dalam 10950 untuk satu purata protein terhasil dari 500 amino asid. Dalam matematik, kebarangkalian yang lebih kecil dari 1 melebihi 10 secara praktikalnya adalah dianggap mustahil.

Molekul DNA, yang terkandung dalam nukleus sel dan yang mengandungi maklumat genetik, merupakan satu bank data yang menakjubkan. Sekiranya kod genetik manusia ditulis ke dalam kertas ianya akan memenuhi satu perpustakaan dengan 900 jilid, 500 lembar kertas setiap jilid.

Dan di sini satu perkara penting untuk ditambah: DNA hanya boleh mereplikasi dengan pertolongan beberapa protein khusus (enzim). Bagaimanapun, pembentukan enzim-enzim ini hanya terjadi dengan maklumat yang telah dikodkan dalam DNA. Pergantungan di antara satu sama lain ini, menunjukkan bahawa kesemuanya ini mesti berada pada masa yang sama untuk proses replikasi. Ini menjadikan senario dakwaan bahawa hidupan terbentuk sendiri menemui kebuntuan. Seorang profesor evolusi terkenal, Leslie Ogel dari San Diego Amerika, mengakui kebenaran ini pada edisi Oktober 1994 majalah Scientific American;

Ianya suatu yang sangat-sangat mustahil untuk diterima bahawa protein dan nuklik asid, kedua-duanya yang sangat kompleks secara struktur, wujud secara spontan di tempat yang sama pada masa yang sama. Namun ianya juga mustahil untuk kewujudan salah satu tanpa kedua-duanya. Dan maka, pada sekilas pandang, seorang boleh menyimpulkan bahawa hidupan tidak akan, yang sebenarnya, terwujud dengan cara kimia semata.

Satu yang tidak diragui, bahawa sekiranya suatu yang mustahil untuk hidupan wujud melalui kesan semulajadi, maka seseorang itu mesti menerima kebenaran bahawa hidupan mesti 'diciptakan' dengan cara luarbiasa. Kebenaran ini secara terbuka membatalkan teori evolusi, yang tujuan utamanya ialah untuk menafikan kebenaran Penciptaan.

Mekanisme Imaginasi Mengenai Evolusi.

Titik kedua yang penting membatakan teori Darwin ini ialah fakta bahawa suatu yang telah direalisasikan oleh dua konsep yang dikemukakan oleh teori ini sebagai 'mekanisme proses evolusi' sebenarnya tidak memiliki sebarang kuasa evolusi.

Darwin secara total menghubungkan teori evolusi yang dikemukakannya kepada mekanisme 'pilihan semulajadi'. Kepentingan yang digantungkan bersama dengan mekanisme ini jelas dilihat dalam bukunya The Origin of Species, by Means Natural Selection'

Ianya berasaskan kepada idea iaitu dalam persaingan untuk kekal di dalam alam hidupan yang mana lebih kuat dan mampu beradaptasi ke dalam keadaan semulajadi, akan terus kekal. Sebagai contoh, sekawan rusa yang diancam oleh haiwan pemangsa, rusa yang berlari dengan pantas akan terus hidup. Dalam keadaan ini, sekumpulan rusa yang terus hidup itu terdiri dari individu yang pantas dan bertenaga. Tetapi sudah jelas bahawa mekanisme ini tidak menyebabkan rusa berevolusi, ianya tidak boleh menukarkan rusa menjadi spesis lain, contohnya kuda.

Atas alasan ini, mekanisme pilihan semulajadi tidak memiliki sebarang kuasa proses evolusi. Darwin menyedari fakta ini, dan dalam The Origin of Species dia terpaksa mengakui;

Pilihan wajar ini tidak dapat melakukan apa-apa sehingga variasi yang berfaedah mempunyai peluang untuk terjadi.

Impak Lamarck.

Jadi, bagaimana 'variasi menguntungkan' ini terjadi? Dalam waktu pemahaman saintifik yang masih primitif di zamannya, Darwin cuba menyandarkan jawapan bagi persoalan ini kepada Lamarck. Menurut ahli biologi Perancis Lamarck, yang hidup sebelum Darwin, benda hidupan menurunkan perubahan fizikal yang mereka alami sepanjang hidup mereka kepada generasi seterusnya, dan generasi baru yang terhasil adalah hasil dari sifat-sifat yang terkumpul dari generasi ke generasi lain. Sebagai contoh, dalam pandangan Lamarck, zirafah berkembang daripada kijang, yang lehernya berkembang menjadi lebih panjang dari generasi ke satu generasi ketika bersaing untuk memakan daun pada dahan yang tinggi.

Darwin memberikan contoh yang sama, misalan seperti yang didakwanya dalam ‘The Origin of Species’ bahawa beruang-beruang yang masuk ke dalam laut bertukar menjadi ikan paus dengan peredaran masa.

Tetapi hukum pewarisan yang ditemui oleh Mendel, yang mana telah pun dibuktikan oleh kemajuan sains di abad ke 20 ini, memusnahkan mitos bahawa sifat yang diperolehi boleh diturunkan kepada generasi seterusnya. Dengan ini, pilihan semulajadi merupakan satu yang tidak bererti, dan dengan sebab itu, ianya menjadi suatu mekanisme yang langsung tidak memberi kesan apa-apa.

Neo Darwinisme Dan Mutasi.


Dalam usaha mencari penyelesaian dalam situasi ini, penganut Darwinisme telah mengemukakan 'teori sintetik moden', atau neo-Darwinisme sebagai mana yang diketahui dunia pada akhir tahun 1930 an. Di samping pilihan semulajadi, neo-Darwinisme menambah lagi kenyataan seperti 'sebab kepada variasi yang berfaedah', mutasi, atau kerosakan di dalam gen makhluk hidupan adalah kesan dari pengaruh luaran seperti radiasi atau kesilapan duplikasi.

Dan sehingga hari ini, model yang mempertahankan kesahannya atas nama evolusi ialah neo-Darwinisme. Teori ini mengekalkan dakwaan bahawa jutaan makhluk hidupan dalam dunia timbul sebagai hasil mutasi, atau kesilapan genetik sepanjang masa, di dalam organ kompleks hidupan ini seperti telinga, mata, paru-paru dan kepak. Tetapi di sana terdapat fakta saintifik yang menolak teori ini; mutasi tidak memajukan hidupan, sebaliknya, merosakkan mereka.

Sebab untuk ini sangat mudah, DNA mempunyai struktur yang sangat kompleks, sebarang kebarangkalian perubahan dalam molekul akan membawa kerosakan. Seorang pakar genetik Amerika B. G. Ranganathan menerangkan seperti berikut;
Mutasi adalah kecil, rawak dan merbahaya. Ianya jarang berlaku dan kemungkinan yang baik ialah ianya tidak memberi kesan. Empat ciri mutasi ini menunjukkan bahawa mutasi tidak membawa kepada perkembangan melalui proses evolusi. Perubahan rawak dalam organisma khusus yang tinggi ialah samada tidak berjaya atau sangat merbahaya. Perubahan sembarangan dalam jam tidak membaiki jam itu.

Ianya sangat mungkin membahayakannya atau yang paling baik, tidak memberi apa-apa kesan. Gempa bumi tidak memperbaiki bandar, sebaliknya ia membawa kehancuran.

Tidak menghairankan, tiada contoh mutasi, yang berguna, yang dapat diperhatikan membangunkan kod genetik sejauh ini. Suatu yang jelas kini ialah semua mutasi adalah membahayakan. Ianya suatu yang disedari bahawa mutasi teori evolusi, yang dicadangkan sebagai 'mekanisme proses evolusi' sebenarnya adalah satu kejadian genetik yang hanya merosakkan dan melumpuhkan hidupan. (mutasi yang paling biasa dalam manusia ialah kanser). Sudah tentu mekanisme yang merosakkan tidak dapat menjadi satu 'mekanisme evolusi'. Pilihan semulajadi yang diakui oleh Darwin, 'tidak dapat melakukan apa-apa dengan sendirinya'. Kebenaran ini menunjukkan kepada kita bahawa tidak ada 'mekanisme proses evolusi' dalam alam. Dan sekiranya mekanisme proses evolusi tidak wujud, maka period yang diimaginasikan yang dipanggil proses evolusi juga tidak harus wujud.

Rekod-Rekod Fosil: Tiada Tanda Bentuk peralihan.

Bukti yang paling jelas yang menunjukkan bahawa senario teori evolusi ini tidak pernah terjadi ialah catatan rekod fosil.

Menurut teori evolusi, makhluk hidupan berkembang dari satu sama lain. Spesis yang wujud lebih awal bertukar kepada bentuk lain sepanjang peredaran masa dan semua spesis timbul melalui cara ini. Menurut teori ini juga, perubahan ini meliputi waktu jutaan tahun dan digerakkan ke depan, langkah demi langkah.
Hal ini menjadi satu kes, bahawa jutaan 'spesis peralihan' (transition form) seharusnya timbul dan hidup sepanjang waktu perubahan yang didakwa ini.

Sebagai contoh, pada waktu dulu, sekalipun ikan mengekalkan ciri-cirinya, tetapi seharusnya dia memiliki beberapa ciri-ciri reptilia, dan makhluk setengah ikan-setengah reptilia mesti wujud. Atau, sementara masih memiliki ciri-ciri reptilia, mereka mesti memiliki ciri-ciri burung dan makhluk reptilia-burung mesti wujud. Hal Ini, oleh kerana mereka berada dalam period transformasi, maka seharusnya ada bentuk-bentuk yang lemah, tidak lengkap, dan cacat. Para evolusionis menamakan makhluk begini yang mereka percayai pernah hidup ketika dahulu sebagai 'bentuk-bentuk peralihan'.

Sekiranya makhluk ini benar-benar wujud zaman dahulu, bilangannya dan kepelbagaiannya mesti mempunyai angka berjuta-juta. Dan tanda-tanda makhluk yang benar-benar ganjil ini mesti ditemui di dalam rekod-rekod fosil. Dalam theOrigin of Species Darwin menerangkannya seperti berikut;

Jika teori saya menjadi benar, jutaan jenis-jenis peralihan yang menghubungkan secara rapat semua spesis kumpulan yang serupa bersama mestilah wujud secara pasti …..sebagai akibatnya, bukti-bukti bekas kewujudan mereka hanya boleh ditemui di antara fosil-fosil yang tinggal.

Harapan Darwin Yang Musnah.

Meskipun kajian fosil yang dilakukan bagai hendak gila dalam semua bidang yang bermula dari pertengahan abad ke 19 hingga kini, sebarang fosil bentuk-bentuk peralihan bagaimanapun sehingga hari ini masih gagal untuk ditemukan. Semua penemuan-penemuan yang dilihat dalam kerja cari gali dan penyelidikan yang telah dijalankan, jauh menunjukkan dari apa yang dijangkakan oleh para evolusionis, sebaliknya menunjukkan bahawa makhluk hidupan timbul seadanya, cukup sempurna dan lengkap.

Seorang paleontologis (pakar fosil) British terkemuka Derek W. Ager mengakui hal ini meskipun seorang evolusionis;

Hal yang timbul sekiranya kita mengkaji rekod fosil secara terperinci, samada peringkat order atau spesis, kita akan menemui -berulang kali- bukanlah proses evolusi perlahan-lahan, sebaliknya letupan secara tiba-tiba satu kumpulan dalam tanggungan satu yang lain.

Dalam perkataan lain, rekod fosil, semua spesis makhluk hidupan timbul secara tiba-tiba dan dalam bentuk terakhir mereka, menunjukan tidak terdapat sebarang peralihan bentuk di antara mereka. Ini adalah tentangan yang tepat kepada pandangan Darwin. Selanjutnya ini adalah bukti yang paling kuat bahawa makhluk hidupan adalah dicipta. Kerana satu-satunya penjelasan mengenai kewujudan hidupan yang bersifat tiba-tiba dan sempurna tanpa leluhur sebagai titik mula evolusi ialah bahawa mereka sebenarnya diciptakan. Kebenaran ini diterima oleh seorang evolusionis dan biologis yang terkenal, Douglas Futuyama;

Penciptaan dan Evolusi, di antara mereka, penjelasan mutlak yang mungkin mengenai asal usul makhluk hidupan. Organisma daratan kedua-duanya kembang atau tidak. Jika berkembang, maka mereka harus berkembang melalui spesis yang wujud lebih dahulu melalui beberapa proses modifikasi. Sekiranya mereka timbul alam bentuk yang tiba-tiba maju, mereka seharusnya telah diciptakan oleh suatu Kuasa yang bijaksana.

Fosil-fosil menunjukkan bahawa makhluk hidupan timbul dalam dunia secara lengkap dan dalam bentuk yang sempurna.
Dalam ayat lain, 'asal usul spesis', yang bertentangan dengan anggapan Darwin ialah merupakan hasil Penciptaan dan bukan evolusi.
Mitos Mengenai Evolusi Manusia.

Perkara yang paling kerap dikemukakan oleh penyokong teori evolusi ialah asal usul manusia. Dakwaan golongan darwinis mengenai perkara ini ialah dengan menganggap bahawa manusia moden yang hidup hari ini adalah keturunan dari beberapa makhluk seperti monyet. Dalam period ini, yang dianggarkan lebih kurang 4-5 juta tahun lalu, ianya didakwa bahawa di sana wujud 'bentuk peralihan' di antara manusia moden dan leluhurnya. Dalam bentuk fakta, terdapat 4 'kategori' asas dalam keseluruhan senario ilusi ini;

1. Australopithecus
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens

Para evolusionis memberikan nama Australopithecus yang bermaksud beruk selatan kepada leluhur manusia yang paling awal seperti monyet ini.
Spesis ini sebenarnya adalah satu spesis beruk yang sudah pupus. Penyelidikan yang luas dan teliti yang dilakukan oleh Lord Solly Zuckerman dan Professor Charles Oxnard, dua pakar anatomi terkenal dari Britain dan Amerika mengenai Australopithecus, telah mendapati bahawa makhluk ini sebenarnya adalah sejenis spesis beruk yang sudah pupus dan tidak mempunyai sebarang persamaan dengan manusia.
Para evolusionis membahagikan fasa evolusi manusia berikutnya kepada kelas 'homo' atau manusia. Menurut dakwaan ini lagi, hidupan dalam siri 'homo' ini lebih maju dari Australopithecus. Evolusionis juga membentangkan tulang fosil makhluk yang berbeza ini sebelah menyebelah, dan menyusun satu rajah evolusi melalui imaginasi mereka. Gambarajah yang terhasil ini adalah satu imaginasi, kerana menurut fakta sebenarnya, tidak ada sebarang penghubung proses evolusi antara kelas-kelas yang berbeza ini yang dapat dibuktikan. Ernst Mayr, seorang penyokong terpenting teori evolusi abad ke 20 ini telah menerima hal ini dengan berkata 'rantai yang mencecah sejauh homo sapiens sebenarnya telah hilang'.

Ketika menggambarkan gambarajah kedudukan Australopithecus>Homo habilis>Homo erectus>Homo sapiens, evolusionis berkata, bahawa setiap spesis merupakan leluhur kepada spesis berikutnya. Sebaliknya penemuan terbaru oleh seorang paleontologis menunjukkan bahawa Australopithecus, homo Habilis dan homo Erectus telah menetap pada masa yang sama, di bahagian lain dalam dunia.

Selanjutnya, dengan menjadi kelas yang masih hidup dari homo Erectus sehingga hari ini: homo sapiens Neandertalensis dan homo sapien Sapien (manusia moden) ditemui hidup sekali di masa yang sama.

Hal ini, sudah tentu menunjukkan pembatalan mengenai kelas-kelas ini yang didakwa sebagai leluhur kepada jenis yang berikutnya. Stephen Jay Gould, seorang dari peleontologis universiti Harvard, sekalipun merupakan seorang evolusionis, menerangkan dilemma yang dihadapi oleh teori Darwin dalam hal ini;

Apa yang akan terjadi kepada tangga kami, jika di sana ada tiga hominid keturunan yang tinggal bersama-sama (Australopithecus Africanus, Robust Australopithecines, Homo Habilis), tidak jelas siapa yang timbul dari siapa? Selebihnya, tidak ada satu pun dari ketiga-tiganya mempamerkan arah proses evolusi sewaktu kedudukan mereka di dalam dunia.

Secara ringkasnya, lukisan-lukisan yang digambarkan dalam surat khabar atau dalam buku sekolah mengenai gambaran makhluk 'setengah manusia setengah monyet', dan dalam ayat lain, sinopsis evolusi manusia yang mereka cuba hidupkan sekadar dengan metode propaganda, adalah merupakan suatu mitos tanpa asas saintifik.
Meskipun seorang evolusionis, Lord Solly Zuckerman seorang saintis Britain yang dihormati dan terkemuka, mengkaji hal ini berapa tahun lamanya, dan melakukan 15 kajian terhadap fosil Australopithecus, dan akhirnya sampai kepada kesimpulan bahawa tidak ada satu rumpun keluarga yang nyata, berkembang dari makhluk seperti beruk itu yang sampai kepada manusia.

Zuckersman juga membuat satu 'spektrum sains' yang menarik. Dia menyenaraikan 'spektrum' ini dari cabang-cabang pengetahuan yang diterimanya sebagai saintifik sehingga kepada yang tidak diterimanya sebagai saintifik. Di bawah jadual Zuckerman, yang paling saintifik atau dalam perkataan lain, yang berdasarkan kepada keputusan yang lebih konkrit, ialah cabang kimia dan fizik. Selepas itu barulah sains biologi, dan sains sosial. Pada bahagian akhir spektrum ini, bahagian yang dianggap paling tidak saintifik menurut Zuckerman ialah 'persepsi luarbiasa' -konsep seperti telepati dan firasat- dan yang terakhir ialah evolusi manusia!!. Zuckerman menerangkan kedudukan akhir spektrum ini sebagai berikut;
Kita kemudian bergerak ke kanan gambaran kebenaran objektif ke dalam bidang-bidang sains biologikal yang bersifat andaian seperti, persepsi luarbiasa atau mengenai penafsiran sejarah fosil manusia, di mana bagi evolusionis apa saja mungkin -dan di mana dengan semangat berkobar-kobar tukang percaya (dalam evolusi) kadang-kadang boleh mempercayai beberapa perkara bertentangan pada waktu yang sama.

Dengan ini, mitos evolusi manusia ini mengandungi ulasan yang prejudis oleh segelintir orang yang percaya secara membuta tuli kepada teori-teori yang berasaskan fosil yang mereka temui.

Teknologi Dalam Mata Dan Telinga.

Seperkara lagi yang masih kekal tanpa sebarang jawapan oleh teori evolusi ini ialah ketinggian kualiti persepsi dalam telinga dan mata.

Sebelum meneruskan subjek mengenai mata ini, mari kita secara ringkas menjawap soalan 'bagaimana kita melihat'. Sinaran cahaya yang datang dari objek jatuh ke atas retina mata. Di sini sinaran cahaya ini ditukarkan kepada isyarat elektrik oleh sel-sel dan sampai ke titik kecil di belakang otak yang dipanggil pusat penglihatan. Isyarat elektrik ini ditefsirkan sebagai sebuah imej di pusat otak setelah melalui beberapa siri proses.

Dengan latar belakang teknikal ini. mari kita fikirkan sejenak.

Otak merupakan organ yang kalis dari cahaya. Ini bermakna bahagian dalam otak adalah amat gelap, dan cahaya tidak dapat sampai ke bahagian di mana otak terletak. Bahagian yang dipanggil pusat penglihatan merupakan tempat yang sangat gelap di mana cahaya tidak dapat sampai kepadanya, ianya mungkin, bahkan tempat yang paling gelap kamu pernah ketahui. Akan tetapi, sebenarnya kamu melihat terang benderang dan kekilauan dunia ini dari pusat kegelapan ini.

Imej yang terbentuk di dalam mata ini sangat tajam dan jelas, bahkan teknologi abad ke 20 ini tidak mampu untuk menghasilkannya. Sebagai contoh, lihat pada buku yang kamu baca, yang berada di tangan kamu, kemudian angkat kepala kamu dan perhatikan sekeliling kamu. Pernahkah kamu melihat imej seperti ini ketika melihat tempat lain? Sekalipun skrin televisyen yang dihasilkan oleh pengeluar televisyen terhebat di dunia masih tidak dapat menghasilkan imej seperti ini kepada kamu.
Imej ini bersifat tiga-dimensi, berwarna dan mempunyai ketajaman yang tinggi. Untuk lebih seratus tahun, beribu-ribu jurutera berusaha untuk menghasilkan imej dengan ketajaman seperti ini. Kilang-kilang, premis besar telah didirikan, banyak kajian telah dibuat, perancangan dan rekaan juga dilaksanakan untuk tujuan ini. Sekali lagi, lihat di skrin televisyen dan buku yang berada di tangan kamu. Kamu akan melihat di sana ada perbezaan besar dari sudut ketajaman dan kejelasan. Selanjutnya, skrin televisyen hanya memaparkan imej dua dimensi, sebaliknya melalui mata kamu, kamu melihat perspektif mendalam imej tiga dimensi.

Untuk beberapa tahun, puluhan ribu jurutera cuba untuk menghasilkan televisyen tiga dimensi untuk mencapai kualiti penglihatan seperti mata. Memang benar, mereka telah membuat sistem televisyen dengan tiga dimensi, tetapi ianya tidak mungkin dapat di lihat tanpa meletakkan kaca-kaca; dan lagi ia hanyalah sekadar imej tiga dimensi yang palsu.
Latar belakangnya lebih kabur, latar depannya timbul seperti latar kertas. Tidak sekali-kali mungkin untuk menghasilkan penglihatan yang tajam dan jelas seperti mata. Dalam kedua-dua kamera dan televisyen, terdapat imej yang kurang berkualiti.

Evolusionis mendakwa bahawa mekanisme yang menghasilkan imej yang tajam dan jelas ini terbentuk dengan kebetulan. Sekarang, sekiranya seorang memberitahu kamu bahawa televisyen di bilik kamu terjadi hasil daripada kebetulan, bahawa semua zarah-zarahnya tiba-tiba bersatu dan membentuk alat yang menghasilkan imej ini, apa yang kamu akan fikir? bagaimana atom-atom mampu menghasilkan apa yang tidak mampu dibuat oleh beribu-ribu manusia?.

Sekiranya sebuah alat yang menghasilkan satu imej yang lebih berbanding mata tidak terjadi secara kebetulan, maka ianya satu bukti yang jelas, bahawa mata dan imej yang dihasilkan oleh mata lebih lojik tidak terbentuk secara kebetulan. Situasi yang sama juga berlaku di telinga. Bahagian telinga luar menerima bunyi dengan aurikel dan membawa bunyi itu ke bahagian telinga tengah; bahagian tengah telinga menukarkan getaran bunyi itu dengan menguatkan mereka; telinga dalam menghantar getaran ini ke otak dengan menukarkannya kepada isyarat elektrik. Sepertimana juga mata, tindakan mendengar ini berakhir di pusat pendengaran di otak.

Situasi di mata juga sama seperti untuk telinga. Bahawa otak adalah kedap dari sebarang bunyi seperti mana kedap dari cahaya; ia tidak membenarkan sebarang suara sampai ke dalamnya. Dengan itu, bagaimana bising di luar sekalipun, bahagian dalam otak adalah keadaan yang amat sunyi. Namun, bunyi yang paling nyaring tetap dirasakan di otak. Di dalam otak yang kedap dari sebarang bunyi, kamu mendengar simfoni dari sebuah orkestra, dan mendengar semua kebisingan di tempat yang sesak. Akan tetapi, jika kadar bunyi dalam otak kamu diukur dengan alat yang tepat pada suatu ketika, ianya didapati bahawa keadaan di dalamnya adalah sangat sunyi.

Seperti kes pengimejan, usaha selama berdekad-dekad juga diambil untuk membuat dan menghasilkan bunyi suara yang sama seperti yang asli. Hasil dari usaha ini, ialah keluaran seperti perakam suara, sistem ketepatan-tinggi, dan sistem pengesan suara. Di sebalik semua teknologi ini dan ribuan jurutera dan pakar-pakar yang bekerja dalam usaha ini, sehingga sekarang tidak ada satu bunyi yang terhasil yang mempunyai ketajaman dan kejelasan yang sama seperti bunyi yang di dengar oleh telinga. Cuba lihat kepada sistem Hi-Fi dengan kualiti yang paling tinggi yang dihasilkan oleh syarikat-syarikat besar dalam industri muzik.

Bahkan dalam alat ini, ketika suara dirakamkan, setengah darinya hilang; atau ketika menghidupkan Hi-Fi kamu selalu mendengar bunyi desisan sebelum lagu bermula. Bagaimanapun, bunyi yang dihasilkan oleh teknologi tubuh manusia lebih tajam dan sangat jelas. Telinga manusia tidak pernah menerima satu bunyi bersama-sama dengan bunyi desisan atau seperti gangguan pemancar seperti Hi-Fi; telinga menerima bunyi persis dengan bunyi itu, tajam dan jelas. Ini adalah keadaannya sejak penciptaan manusia.

Setakat ini, tidak ada alat visual atau perakam yang dibuat oleh manusia begitu sensitif dan berjaya merasakan data sensori seperti telinga dan mata.
Milik Siapakah Kesedaran Melihat Dan Mendengar Yang Terdapat Dalam Otak.
Apakah sebenarnya yang melihat segala macam godaan dunia dalam otaknya, mendengar kepada simfoni dan bermain dengan burung, dan menghidu bau sekuntum bunga ros?

Rangsangan yang datang dari mata, telinga dan hidung manusia akan bergerak ke dalam otak sebagai impuls saraf elektrokimia. Dalam buku-buku biologi, psikologi, dan biokimia, kamu akan menemui banyak keterangan bagamana imej ini terbentuk di dalam otak. Bagaimanapun kamu tidak dapat menjangkau fakta penting mengenai perkara ini; siapakah sebenarnya yang merasai impuls saraf elektrokimia ini sebagai imej-imej, bunyi, bau dan peristiwa sensori di dalam otak?
Di sana terdapat satu sifat yang sedar di dalam otak yang merasakan semua ini tanpa merasa sebarang keperluan kepada mata, telinga dan hidung. Siapakah pemilik kesedaran ini? Tidak diragui lagi bahawa kesedaran ini bukanlah dimiliki olah saraf-saraf, lapisan lemak atau neuron yang terdapat di dalam otak. Ini adalah sebab mengapa penganut Darwinis-materialis yang percaya bahawa semua kewujudan adalah terdiri pada material, tidak dapat menjawap soalan ini.

Sifat sedar ini ialah roh yang diciptakan oleh Allah. Roh ini tidak memerlukan mata untuk melihat imej, juga tidak telinga untuk mendengar bunyian. Bahkan tidak memerlukan otak untuk berfikir.

Orang yang sedar akan fakta saintifik dan tersirat ini akan menghayati kebesaran Allah, akan takut kepadaNya dan meminta perlindungan dariNya, Dia yang mengeluarkan keseluruhan alam semesta di dalam tempat yang gelap-gelita beberapa kubik sentimeter dalam tiga-dimensi, berwarna, samar-samar, dan bentuk yang berkilau-kilauan.

Kepercayaan Materialis.

Apa yang kita pelajari sejauh ini menunjukkan teori evolusi adalah satu dakwaan yang secara terbuka bertentangan dengan fakta saintifik. Dakwaan teori ini berhubung asal usul kehidupan yang berselindung di balik wajah sains, mekanisme-mekanisme bersifat evolusi yang dikemukakannya tidak sedikitpun mempunyai kesan ke atas evolusi, dan rekod-rekod fosil yang menunjukkan keperluan kepada bentuk-bentuk peralihan sebenarnya tidak pernah wujud. Dalam kes ini, teori evolusi tersadai sebagai satu idea yang bertentangan dengan sains. Sebagai satu kebenaran, banyak idea-idea yang dilontarkan ke dalam dunia sepanjang sejarah, seperti model evolusi, telah pun dibatalkan dari agenda saintifik.

Tetapi teori evolusi ini dengan perancangan teliti telah dikekalkan dalam agenda saintifik. Setengah orang bahkan cuba menggambarkan kritikan teori ini sebagai 'serangan ke atas sains', tetapi kenapa?

Sebab kepada situasi ini ialah bahawa bagi setengah orang, teori evolusi ini telah menjadi kepercayaan dogmatik yang mustahak.
Golongan ini berkeras degil tunduk kepada falsafah materialisme dan terpengaruh dengan Darwinisme sebagai penerangan alam material yang mutlak.

Mereka kadang-kadang secara terbuka mengakuinya. Richard Lewontin pakar genetik terkenal dari universiti Harvard dan pada masa yang sama seorang evolusionis terkemuka mengakui bahawa dia adalah 'pertama materialis, kemudian saintis' dalam perenggan ini;

Bukanlah bahawa metode dan institusi sains apa cara sekalipun memaksa kita mengakui penjelasan material mengenai fenomena dunia, tetapi sebaliknya, bahawa kita didesak oleh kesetiaan tertinggi kita atas sebab-sebab material untuk membuat alat-alat pengkajian dan merangka konsep yang membuahkan penerangan bersifat kebendaan, tidak kira betapa sekalipun bertentangan dengan intuisi, tidak kira betapa menghairankan untuk diterima.
Dan lagi, materialisme adalah mutlak, maka kita tidak akan membenarkan kaki Tuhan berdiri di depan pintu.

Kenyataan ini adalah jelas bahawa Darwinisme adalah suatu dogma yang dihidupkan untuk suatu sokongan kepada falsafah materialisme. Dogma ini menganggap bahawa tiada sebarang kewujudan melainkan yang bersifat kebendaan. Atas alasan ini, ia percaya bahawa unsur bukan hidupan, iaitu zat tanpa sifat sedar yang sebenarnya menjadikan kehidupan. Ia menerima bahawa jutaan spesis hidupan seperti burung-burung, ikan, zirafah, harimau, serangga, pokok, bunga-bunga, ikan paus timbul dari kesan sama seperti yang ada di dalam benda tidak bernyawa, dalam perkataan lain hujan dan petir. Ini adalah benar-benar bertentangan dengan akal dan sains. Tetapi golongan darwinis terus mempertahankan kepercayaan ini sebagai usaha untuk 'menghalang kaki Tuhan berdiri di depan pintu'.

Orang yang melihat kepada asal usul hidupan tanpa sebarang prejudis materialis pasti akan menyedari kebenaran ini; semua benda hidupan adalah hasil kerja Pencipta yang mempunyai kuasa yang tinggi, pengetahuan dan kebijaksanaan.

Pencipta ini adalah Tuhan, yang menciptakan seluruh alam semesta daripada tiada, yang menghias di dalamnya dengan cara yang paling sempurna, mencipta dan memberikan bentuk kepada semua makhluk hidupan.

Mereka berkata: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selian dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami: Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.

(Surah Al-Baqarah, 32)


Semoga mendapat menfaat, apa yang baik datangnya dari Allah, dan yang silap atas kelemahan dan ganguan Syaitan yang menganggu.